MALANG, Tugujatim.id – Salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia King’s College London segera hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Rencananya, operasional akan dimulai pada September 2024.
Direktur KEK Singhasari David Santoso mengatakan, pembangunan fisik kampus King’s College London kini mencapai lebih dari 80 persen. Mereka mendapat perizinan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Dia mengatakan, persiapan melibatkan delegasi dari King’s College London yang telah beberapa kali datang ke Indonesia. Baru-baru ini mereka kembali ke Inggris usai mengerjakan beberapa hal di Indonesia selama dua minggu.
Para delegasi dalam waktu dekat akan datang lagi ke Indonesia untuk mempersiapkan pembukaan King’s College London.
“Bulan September kami pastikan ada aktivitas pendidikan untuk batch pertama,” kata David saat ditemui belum lama ini.
King’s College London di KEK Singhasari akan memiliki dua jurusan magister atau S2, yakni Digital Economy MSc dan Digital Futures MA. Untuk batch pertama yang dibuka pada September 2024. Mereka akan menerima 25-50 mahasiswa.
“Kuotanya ada 20-50 mahasiswa untuk awal. Nanti di bulan Januari ada pembukaan (batch) baru lagi,” ujar David.
Dalam kurun waktu lima tahun, King’s College London di KEK Singhasari ditargetkan bisa menerima 700 orang mahasiswa. Tapi, baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto meminta target dinaikkan menjadi 1.500 mahasiswa.
Beroperasinya King’s College London di KEK Singhasari ini didukung penuh oleh Pemerintah Pusat. David mengatakan, informasi pendaftaran akan disebarluaskan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) RI. Mereka akan menggelar info session terkait King’s College London pada 19 Juli 2024 dan 25 Juli 2024.
“Harapannya (di tanggal tersebut) sudah ada info session, termasuk cara mendaftar dan seterusnya,” tutur David.
Aktivitas kuliah di King’s College London yang ada di KEK Singhasari tidak akan jauh berbeda dengan di kampus yang ada di Inggris. Selain kurikulumnya sama persis, semua tenaga pengajar pun diambil dari King’s College London.
“Kelasnya murni berbahasa Inggris,” ujar David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Dwi Lindawati