Kisah Haru, Alasan Bocah Malang Kayuh Sepeda Sejauh 30 Km Bersama Ibunya untuk Lomba Karate

Dwi Lindawati

News

Meski harus menempuh perjalanan sejauh 30 km dengan bersepeda, Saiful berhasil meraih juara harapan 1 lomba karate di Singosari. (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Meski harus menempuh perjalanan sejauh 30 km dengan bersepeda, Saiful berhasil meraih juara harapan 1 lomba karate di Singosari. (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Kisah Aditya Saiful Anam, bocah kelas VI SD yang rela bersepeda bersama ibunya, Sulastri, 37, sejauh 30 km dari Desa Jenggolo ke venue lomba di Singosari untuk mengikuti lomba karate menginspirasi masyarakat Kabupaten Malang. Ternyata ada alasan tersendiri kenapa bocah yang akrab disapa Ipul ini mengajak sang ibu yang bekerja sebagai pemulung itu untuk ikut menemaninya.

“Khusus untuk lomba kemarin, saya ajak ibu biar lebih semangat untuk menang,” tuturnya saat ditemui di rumahnya di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (15/09/2021).

Saiful saat memperlihatkan jurus karate di rumahnya pada Rabu (15/09/2021). (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Saiful saat memperlihatkan jurus karate di rumahnya pada Rabu (15/09/2021). (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Tak sia-sia, Ipul berhasil meraih juara harapan 1 dalam kategori lomba Karate Kata. Dia mengatakan, ini kali pertama dirinya mendapatkan juara.

“Saya baru kali pertama ini juara, dulu waktu kelas dua (SD) saya pernah juga ikut lomba di Bali tapi tidak juara,” bebernya.

Lebih lanjut, bocah yang bercita-cita menjadi polisi ini menceritakan, dia harus berangkat sejak Subuh untuk sampai ke venue lomba di Singosari agar tidak terlambat pada Minggu lalu (05/09/2021).

“Saya berangkat Subuh habis salat Subuh sama ibu dari Kepanjen ke kota. Saya sudah biasa berangkat latihan pakai sepeda, jadi gak masalah kemarin,” tuturnya.

Kapolsek Kepanjen AKP Sri Widyaningsih (tengah) mewakili Kapolres Malang saat turun langsung ke rumah Ibu Sulastri pada Rabu (15/09/2021). (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Kapolsek Kepanjen AKP Sri Widyaningsih (tengah) mewakili Kapolres Malang saat turun langsung ke rumah Ibu Sulastri pada Rabu (15/09/2021). (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Di tempat yang sama, Sulastri, ibu dari Ipul, mengatakan pada anaknya jika dia hanya bisa mengantarkan lomba karate dengan sepeda angin. Namun, menurut dia, Ipul tidak masalah dan berangkatlah keduanya dengan sepeda angin masing-masing.

“Saya bilang ke Ipul, saya hanya bisa segini (mengantar dengan sepeda), seperti kemarin ibu hanya bisa ngantar pakai sepeda pancal begitu. Meski begitu, anaknya tetep senang dan penurut, gak neko-neko,” ujarnya.

Dia mengatakan, anaknya ingin melihat Stasiun Kota Baru yang baru dibangun sama melihat orang-orang demo di Balai Kota Malang.

“Katanya dia pingin lihat Stasiun Kota Baru yang barusan dibangun, terus mau lihat anak-anak demo di depan Balai Kota Malang. Cuma itu aja, dia sudah senang lihat gedung-gedung itu,” ungkapnya.

Saiful saat menerima bantuan di rumahnya pada Rabu (15/09/2021). (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Saiful saat menerima bantuan di rumahnya pada Rabu (15/09/2021). (Foto: Rizal Adhi Pratama/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Dia juga menceritakan, Ipul sudah kehilangan sang ayah sejak dia lahir. Jadi, dia harus banting tulang menyambung hidup dengan menjadi pemulung. Meski demikian, menurut dia, Ipul tidak malu dengan ibunya.

“Ayahnya meninggal saat saya melahirkan Ipul, dan sejak kecil memang ingin membanggakan saya sama ayahnya yang sudah meninggal,” ucapnya sendu.

Sulastri melanjutkan, dia sehari-hari memang bekerja sebagai pemulung.

“Saya sendiri kerjanya mengumpulkan rongsokan, dan biasanya Ipul ikut membantu saya seperti kemarin pas kejuaraan. Kami pulangnya nyari (rongsokan) di gang-gang Kota Malang sampai Kabupaten Malang. Dia pun gak masalah karena anaknya berbakti sama orang tua,” tandasnya.

Rumah keduanya pun saat ini sudah sangat tidak layak karena hampir ambruk akibat gempa Malang beberapa waktu lalu. Syukurnya berkat video viral di TikTok, jajaran Polres Malang bersama BAZNAS berencana segera merenovasi rumah mereka.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...