Kisah Nestapa Warga yang Harus Kehilangan Harta dan Nyawa Akibat Gempa Malang

Dwi Lindawati

News

CEO Tugu Media Group Irham Thoriq (kiri) sedang bersama Mistiani, warga yang terkena gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Jatim)
CEO Tugu Media Group Irham Thoriq (kiri) sedang bersama Mistiani, warga yang terkena gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Siapa pun tidak ada yang menghendaki gempa bumi terjadi. Namun, warga di Malang Selatan yang menjadi korban bencana gempa 6,1 Magnitudo pada Sabtu lalu (10/04/2021)  pasrah dengan peristiwa itu. Mereka harus menerima kenyataan rumahnya hancur, harta bendanya raib, dan beberapa dari mereka harus kehilangan sanak keluarga akibat tertimpa puing-puing bangunan.

Seperti halnya yang dialami Mistiani, warga Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, yang harus kehilangan rumahnya setelah ambruk akibat dahsyatnya guncangan gempa.

“Dapat bantuan dari Tugu Media Group ini sebenarnya antara senang dan sedih. Senangnya karena bisa dapat bantuan sembako, tapi sedihnya karena tidak punya rumah lagi sekarang,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca setelah menerima bantuan sembako dari program Tugu Media Peduli beberapa waktu lalu.

Ibu rumah tangga ini bercerita jika saat kejadian dirinya sedang makan rujak bersama anaknya yang sedang hamil. Bersyukur tidak ada korban jiwa di keluarganya, tapi seluruh harta bendanya ikut tertimbun oleh reruntuhan.

“Jangankan harta benda, baju-baju saya saja habis tertimbun sama puing-puing bangunan,” jelasnya.

Keluarga Said ini mendapatkan bantuan setelah memperingati 7 hari meninggalnya sang mertua yang meninggal karena tertimpa puing-puing bangunan akibat gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Jatim)
Keluarga Said ini mendapatkan bantuan setelah memperingati 7 hari meninggalnya sang mertua yang meninggal karena tertimpa puing-puing bangunan akibat gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Jatim)

Sementara itu, warga Desa Majang Tengah lain, Nur Halima, mengatakan, jika harta bendanya hancur akibat gempa yang berpusat di 90 km sebelah barat daya Kabupaten Malang tersebut.

“Di sini sangat membutuhkan bantuan, harta materi kami banyak yang hancur rata dengan tanah,” jelasnya sambil tersenyum getir.

Belum selesai cobaan, dia mengatakan jika bantuan terhadap korban bencana sangat tidak merata. Dia mengaku belum mendapatkan bantuan sama sekali. Dia mendapat bantuan baru saat relawan Tugu Media Peduli mendatangi rumahnya.

“Kalau untuk bantuan ini terus terang tidak merata, jadi ada sebagian yang menerima, tapi sebagian tidak. Contohnya saya sendiri sebagai korban tidak menerima apa-apa,” ungkapnya.

“Mungkin karena bantuannya masih liar tidak terstruktur, mungkin juga yang mendata kurang jeli akhirnya bantuannya tidak sampai ke korban,” imbuhnya.

CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq (kanan) menyalurkan bantuan dari pembaca Tugu Malang dan Tugu Jatim kepada korban gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Malang/Tugu Jatim)
CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq (kanan) menyalurkan bantuan dari pembaca Tugu Malang dan Tugu Jatim kepada korban gempa Malang di daerah Majang Tengah, Dampit, Kabupaten Malang, Jumat (16/4/2021). (Foto: Rubianto/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Berbeda dengan Mistiani dan Nur Halimah. Pengalaman lebih pahit dialami Said, 59, warga Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, ini harus kehilangan rumah sekaligus kehilangan sang mertua, Misni, 90, yang tertinggal di dalam rumah saat kejadian gempa.

Kepada tugumalang.id, partner tugujatim.id, Said bercerita jika saat kejadian dia dan adiknya ada di rumah. Sedangkan Misni sudah sejak setahun setengah ini sakit dan tidak bisa berjalan sendiri.

“Waktu kejadian itu beliau sedang tidur, soalnya sedang sakit setahun setengah ini dan gak bisa jalan. Yang ada di rumah saya dan adik saya. Saat mau menolong sudah tidak bisa karena kondisi tidak memungkinkan,” terangnya dengan pandangan kosong.

Hingga akhirnya Misni harus meninggal di lokasi kejadian karena tertimpa puing-puing bangunan. Sedangkan anak dan menantunya tidak bisa menyelamatkannya karena tubuhnya dipegangi warga agar tidak masuk lagi ke bangunan yang sudah roboh tersebut.

“Akhirnya tertimpa itu, dan kami bongkar untuk menyelamatkan, sudah gak ada (meninggal),” jelasnya.

Hingga akhirnya pada Jumat lalu (16/04/2021) saat relawan Tugu Media Peduli mengunjungi Said sekeluarga, mereka hanya bisa memperingati 7 hari meninggalnya Misni dari rumah kerabat sekaligus rumah tetangga karena kondisi rumahnya sudah rata dengan tanah. Dia berharap agar segera mendapat bantuan supaya rumahnya segera dibangun.

“Kalau sekarang harapannya rumah segera dibangun, tapi belum ada kejelasan kapan ini akan dibangun,” ujarnya.

Popular Post

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...