BOGOR, Tugujatim.id – Harapan dan impian menduniakan bahasa Indonesia kini semakin dekat. Pulau Bali merupakan salah satu pulau terpopuler bagi para wisatawan asing untuk berlibur dan memberikan banyak peluang untuk memperkenalkan Indonesia, terutama bahasa Indonesia ke kancah internasional.
Pegiat bahasa Indonesia asal Bali, Nyoman Riasa selama lebih dari 14 tahun fokus membesarkan sebuah lembaga pengajaran bahasa Indonesia yang dikenal sebagai Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APBIPA) di Denpasar, Bali.
APBIPA Bali dibentuk pada 1998 oleh para tokoh akademik dari berbagai institusi pendidikan di Bali, dengan tujuan mengajarkan bahasa Indonesia di kancah internasional dan memberikan kesempatan kepada para pegiat bahasa Indonesia untuk mengajar langsung di luar negeri.
Berawal dari ketertarikannya dengan budaya Indonesia, terutama bahasa Indonesia, serta melihat potensi APBIPA Bali, Nyoman Riasa rela mengubah haluannya dari Indonesia Australia Language Foundation (IALF) untuk fokus membesarkan APBIPA Bali.
Dia aktif bersama APBIPA Bali pada periode kedua kepengurusan sebagai program manager dan melahirkan program pertamanya, yaitu sertifikasi untuk guru BIPA pada 2009.
Pondok Inspirasi berkolaborasi dengan Bahasa Kita berkesempatan mengundang Nyoman Riasa untuk berbagi inspirasi kepada anak muda yang tergabung dalam proyek Bahasa Indonesia Mendunia pada 20 April 2023 melalui Zoom Meeting.

“Dengan modal yakin saya banyak merasakan manfaat dari APBIPA Bali. Kalau dulu saya traveling dengan menggunakan bahasa Inggris, tapi sekarang saya traveling karena bahasa Indonesia. Saya menjadi dosen BIPA di Arizona State University, Amerika Serikat sejak 2016. Setiap musim panas saya pergi ke Arizona untuk mengajar bahasa Indonesia,” ujar Nyoman Riasa melalui Zoom Meeting, beberapa waktu lalu.
Dari tahun ke tahun, APBIPA Bali terus berkomitmen untuk membantu para pengajar BIPA dengan meluncurkan berbagai program pengajaran dan sertifikasi guru BIPA.
Kini, APBIPA Bali berhasil mencetak lebih dari 215 pengajar BIPA dengan lebih dari 1.200 pemelajar bahasa Indonesia dari berbagai negara.
Pada pertemuan tersebut, Nyoman Riasa juga berbagi tips untuk menjadi pengajar BIPA.
Tahapan pertama untuk aktif berkontribusi di dunia BIPA menurut Nyoman Riasa adalah menjadi pengajar untuk para penutur asing.
Setelah itu seorang guru BIPA perlu mendapatkan pengalaman yang lebih lagi dengan pergi ke luar negeri untuk mengajar bahasa Indonesia. Pengalaman itulah yang akan memberikan sudut pandang baru tentang bahasa Indonesia di mata dunia, sehingga akan ada dorongan dalam diri untuk ikut berperan memajukan BIPA melalui program-program yang berkualitas.
“Saya pernah ditanya saat melamar pekerjaan, saat ditanya ‘Do you have any question?’ saat itu saya tidak punya pertanyaan tapi saya punya satu pernyataan bahwa pertama, saya tidak bisa loyal kepada orang tapi saya bisa loyal kepada program. Kalau saya sudah mengatakan iya, maka saya akan melakukan sebaik-baiknya. Kedua, jika saya memiliki hak jangan sampai saya datang hanya untuk meminta hak saya,” jawab Nyoman Riasa ketika ditanya tekad dan motivasi dalam membesarkan BIPA.
Di akhir sesi, Nyoman Riasa juga memberikan pesan kepada para pengajar BIPA maupun anak muda bahwa sudah saatnya lebih jeli melihat peluang akan potensi yang negara kita miliki.
“Hal itu penting bagi kita jadikan kebiasaan, tidak hanya fokus pada banyaknya masalah yang terjadi di Indonesia, tapi kekuatan atau sumber daya apa yang bisa kita optimalkan agar Indonesia dan kebudayaannya bisa dikenal di dunia internasional melalui usaha yang kita lakukan sekarang maupun di masa depan,” pungkasnya.