Kisah Perjuangan Perajin Tahu di Tuban, Sempat Putus Asa Ingin Pensiun hingga Jual Pabriknya

Dwi Lindawati

News

Perajin tahu. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Tahu produksi UD Barokah milik Wardam yang sudah jadi siap untuk dipasarkan kepada masyarakat. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id – Entah harus memutar otak seperti apalagi oleh para perajin tahu untuk mengatur biaya produksi yang kian hari semakin tinggi. Bahkan, salah satu perajin tahu di Kabupaten Tuban ini sempat berpikir ingin pensiun dan menjual pabriknya.

Kondisi ini yang dirasakan Wardam, 74, warga Desa/Kecamatan Plumpang, Tuban, sekaligus pemilik Pabrik Tahu UD Barokah. Ya benar, situasi ini tak berpihak pada perajin tahu. Harga kedelai yang tinggi, tak sebanding dengan yang diperoleh.

“Semenjak harganya Rp10 ribu, kemudian naik terus. Sampai saat ini Rp 12.400, naiknya setiap hari. Walaupun hanya seratus rupiah, tapi sangat terasa,” ucapnya.

Bahkan, dia sempat merasa putus asa ingin pensiun dari bergeliat bisnis olahan kedelai ini karena harga yang memberatkan pengusaha. Tak hanya dua hari berhenti produksi. Hal tersebut dia gunakan untuk saling berunding dengan pelanggannya terkait apakah pasar mau jika harga tahunya dinaikkan.

“Sempat berhenti dua hari, pelanggan tidak terima jika harganya naik karena saingan lainnya tidak mau diajak kompromi. Sehingga mau tidak mau, melihat kondisi dulu,” terangnya.

Dia pun sempat memiliki pemikiran untuk menjual pabrik tahunya. Namun, perajin tahu ini masih mempertimbangkan nasib karyawannya yang ikut dengannya selama puluhan tahun yang lalu. Dari sebelumnya 8 karyawan, masih bertahan dua orang.

“Kalau berhenti, nanti kasihan yang ikut saya. Terus umpama berhenti ingin melakukan usaha lagi. Pasti tidak sama dengan sebelumnya. Sebab, akan kehilangan pelanggan karena tidak berproduksi. Serba repot, Mas,” jawabanya dengan nada lesu.

Penderitaannya semakin ditambah dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pastinya, ongkos yang dikeluarkan untuk produksi dan akomodasi mengantarkan barang juga akan bertambah banyak.

“Ini juga BBM naik. Mau tidak mau, kami juga menaikkan harga. Meski agak diprotes sama bakul karena saingan lainnya tidak bisa diajak kompromi. Kini per papan saya jual Rp30 ribu dari harga sebelumnya Rp28 ribu,” terangnya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...