JEMBER, Tugujatim.id – Perjalanan hidup Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Prof Dr H. Hepni Zain SAg MM CPEM adalah kisah inspiratif tentang ketekunan, dedikasi, dan tekad dapat mengatasi berbagai rintangan. Dari latar belakang ekonomi yang kurang beruntung, dia mampu menuju posisi kepemimpinan akademik terkemuka.
“Saya hanya anak dari desa, dari keluarga tidak mampu. Ayah saya waktu itu hanya seorang guru agama di MI. Kemudian beliau wafat saat saya masih semester II (kuliah),” katanya saat ditemui tim Tugu Media Group, Senin (12/08/2024).
Lahir dari keluarga sederhana di Sumenep, Madura, pada 1970, Hepni kecil sempat menghadapi berbagai tantangan ekonomi sejak usia dini. Meski keterbatasan finansial, dia berkomitmen untuk mengejar pendidikan sebagai jalan menuju perubahan.
“Saya saudara ada 8 orang, semua di pendidikan (sekolah). Jadi saat itu perjuangan pembiayaan almarhum luar biasa,” sambungnya.
Baca Juga: Wow! Bintang NBA Kevin Durant Beli Saham PSG usai Rebut Emas Olimpiade Paris 2024
Sebelum mencapai puncak karir akademisnya, Prof Hepni bahkan sempat bekerja sebagai loper koran di Jember saat usia muda. Pengalaman awal ini mengajarkannya tentang kerja keras dan tanggung jawab.
Hepni muda ingat, pekerjaan itu dia lakukan untuk bisa menjadi seorang sarjana.
“Saya ingat waktu itu tiap bulan dikirim Rp20 ribu, padahal harga kosan Rp25ribu. Jadi paginya saya loper koran di Jember, saat itu antara terus kuliah atau tidak karena secara ekonomi susah sekali,” ujar dia.
Meski begitu, dia tetap bertekad. Puasa Senin Kamis dia lakoni, bukan perkara takwa, melainkan tidak ada uang untuk makan. Tapi dia bersyukur selalu ada rezeki yang mendatanginya.
Dia juga aktif mengajar les privat ngaji kepada anak-anak untuk menambah uang saku. Mulanya, hanya dua orang murid, lama kelamaan bertambah sampai 30-an anak.
“Itu terus saya lakukan sampai saya semester 6,” imbuh dia.

Hobinya dalam menulis juga menjadi berkah tersendiri. Setelah lebih dari 20 kali gagal, tulisannya berhasil masuk rubrik opini mahasiswa di salah satu koran ternama saat itu.
“Meski bayarannya tidak seberapa, tapi saya senang sekali. Ini kemudian membuka keran yang lain, sampai (tulisannya) dimuat di beberapa media lain,” bebernya.
Pengalaman berkesan kata Prof Hepni, dia hampir tidak pernah membeli pakaian baru. Semua penghasilannya untuk membeli buku dan biaya hidup. Beruntung di semester 6, dia mendapat beasiswa, bak angin segar baginya untuk bisa terus berkuliah.
“Sampai yang saya ingat selama kuliah cuma punya dua potong baju dan celana. Tapi kalau buku jangan ditanya, sampai hampir kayak perpustakaan. Dari situ saya bisa menulis serta membaca dan sebagainya. Jiwa aktivis saya jadi diperhitungkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Rektor Unmuh Jember Dr Hanafi, Anak Petani yang Awalnya Cuma Ingin Jadi Seorang Guru
Usai pendidikannya selesai, pada 1995 dia menjadi dosen luasa biasa, kemudian di 1997 Prof Hepni diangkat sebagai dosen Fakultas Tarbiyah di kampus yang dulu berdiri dengan nama STAIN Jember lalu berubah menjadi IAIN Jember, kemudian UIN KHAS Jember itu.
Di sana, dia berproses. Sembari mengajar sebagai dosen, Prof Hepni dipercaya mengemban amanah. Mulai dari sebagai kepala laboratorium, kepala pusat informasi, wakil dekan, sampai sebelum dilantik menjadi rektor pada Oktober 2023, Prof Hepni menjabat sebagai wakil rektor II UIN KHAS Jember.
Dengan begitu, kisah Prof Hepni menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah pada keadaan, terus berjuang untuk mencapai impiannya. Kepemimpinannya di UIN KHAS Jember menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang mampu mengatasi segala rintangan dan mencapai kesuksesan.
“Yang berkesan bagi saya adalah, ketika kita kuliah dengan serius untuk membuktikan pada dunia bahwa persoalan ekonomi bukan persoalan. Kalau betul ingin sukses, tidak jadi hambatan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati