JEMBER, Tugujatim.id – Ismawati Hasanah, alumnus Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Jember (Polije) angkatan 2014, telah berhasil membuktikan bahwa sampah bisa menjadi sumber berkah dan peluang bisnis yang berkelanjutan.
Melalui CV Adis Barokah Jaya, Ismawati Hasanah mengembangkan berbagai inovasi pengolahan sampah plastik dan limbah rumah tangga yang tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga ramah lingkungan.
“Saya membangun usaha ini berawal dari masalah sampah di masyarakat. Dengan dukungan dari dinas lingkungan hidup dan para mitra bisnis, kami berhasil mengembangkan usaha yang kini berperan penting dalam pemusnahan sampah,” ujar Ismawati Hasanah.
Baca Juga: Tanpa Masalah, KPU Jatim Pastikan Stok dan Distribusi Logistik Pilkada 2024 Aman
CV Adis Barokah Jaya kini memiliki beberapa divisi, seperti divisi pemusnahan sampah, produksi air minum “Kahuripan,” serta pengolahan sampah plastik yang diubah menjadi pelet sebagai bahan baku produksi botol plastik. Salah satu inovasi besar dari Ismawati adalah pemanfaatan abu hasil pembakaran sampah sebagai bahan pembuatan paving dan batako yang aman bagi lingkungan.
“Abu dari pembakaran sampah ini kami gunakan sebagai bahan baku yang lebih aman dibandingkan abu biasa. Dampaknya sangat positif bagi lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.
Ismawati memilih Surabaya sebagai pusat pengolahan dan distribusi sampah, terutama untuk wilayah luar Jawa. Menurut dia, Surabaya memiliki akses transportasi yang mudah dan efisien serta menghasilkan jumlah sampah yang besar sehingga ideal untuk pengembangan usahanya.
“Kami memilih Surabaya karena akses transportasi yang lebih mudah dan efisien untuk distribusi produk. Selain itu, Surabaya juga menghasilkan sampah dalam jumlah besar yang cocok untuk pengembangan usaha kami,” imbuhnya.
Walaupun telah mendapat banyak dukungan, Ismawati tetap menghadapi tantangan dalam mengenalkan metode pemusnahan sampah yang aman kepada masyarakat. Persepsi negatif masyarakat terhadap tempat pengolahan sampah sebagai sumber bau, penyakit, dan lalat menjadi salah satu hambatan utama.
“Teknologi yang kami gunakan sudah sangat aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, tapi mengubah persepsi masyarakat tetap menjadi tantangan tersendiri,” tegasnya.
Selain pengolahan sampah, Ismawati juga berperan aktif mendukung para pelaku UMKM di Pasuruan dengan memberikan wadah dan peluang pemasaran produk mereka, termasuk di tempat-tempat wisata seperti Taman Ria Suropati.
“Kami ingin membantu UMKM agar produknya dikenal lebih luas. Ini adalah salah satu bentuk kontribusi kami kepada masyarakat,” jelas Ismawati.
Tidak hanya fokus pada bisnis, Ismawati juga mendirikan Yayasan At-Taufiq di Surabaya yang memberikan pendidikan agama secara gratis kepada para santri dan tahfiz Al-Qur’an. Yayasan ini didanai dari hasil usaha CV Adis Barokah Jaya, menjadikan usahanya tidak hanya berdampak ekonomis, tetapi juga sosial.
“Sampah ini berkah bagi kami. Berkat pengolahan sampah, kami bisa mendirikan yayasan yang memberikan pendidikan agama gratis bagi para santri,” tambahnya.
Baca Juga: Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Siapkan Terobosan Baru, Usai 100 Persen Raih Akreditasi Unggul
Sebagai pengusaha sukses, Ismawati juga memberikan motivasi kepada generasi muda, terutama para adik kelasnya di Politeknik Negeri Jember. Menurut dia, doa orang tua dan rida guru adalah kunci utama kesuksesan.
“Kesuksesan bukan hanya tentang IPK tinggi atau prestasi akademik. Doa orang tua dan rida guru adalah kunci sukses dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Ismawati juga menekankan pentingnya keteguhan dalam berwirausaha. Dia berpesan agar tidak takut menghadapi kegagalan karena kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Dengan mengatasi tantangan dalam mengubah persepsi masyarakat tentang pengolahan sampah, Ismawati terus menjadi teladan dalam menunjukkan bagaimana bisnis dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial.
“Jangan takut untuk berwirausaha. Gagal adalah bagian dari perjalanan menuju sukses. Saya sendiri bukan lulusan terbaik, tapi berkat doa orang tua dan usaha yang tidak kenal lelah, saya bisa berada di posisi sekarang. Jangan menyerah, karena dalam dunia usaha, untung rugi adalah bagian dari permainan bisnis,” ujar Ismawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati