BOJONEGORO, Tugujatim.id – Konflik antara Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto seolah-olah tak ada habisnya. Bahkan, Budi Irawanto memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkan Bupati Anna atas dugaan pencemaran nama baik. Namun, kabar itu justru menjadi konsumsi masyarakat, khususnya warga Bojonegoro.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro Sukur Prayitno menyayangkan hal itu. Menurut dia, masyarakat tak seharusnya disuguhkan konflik pribadi antara kedua pemimpin tersebut.
“Kami secara kelembagaan maupun secara pribadi sangat menyayangkan perseteruan antara bupati dengan wakil bupati, apa pun bentuknya meski di antara mereka ada masalah, tidak selayaknya diekspos di publik,” katanya saat ditemui di Kantor DPRD Bojonegoro, Selasa (28/09/2021).
Dia meminta masalah pribadi antara bupati dan wakil bupati dibungkus serapi mungkin. Karena bagaimanapun, Sukur menyebut, mereka sebagai panutan dan kebanggaan masyarakat. Dia berharap masyarakat tak disuguhkan konflik pribadi keduanya. Apalagi di era media sosial seperti sekarang ini yang memungkinkan seluruh informasi mudah tersebar.
“Kalau memang ada persoalan pribadi, ada yang di dalam komunikasi yang belum ketemu di antara mereka harus dikesampingkan. Intinya, taruhlah di bawah meja. Apa pun bentuknya, mereka adalah figur atau panutan masyarakat Bojonegoro,” ujarnya.
Namun justru menurutnya, dalam satu tahun terakhir, konflik antara Bupati Anna dan Wabup Wawan tidak ada ujungnya malah semakin meruncing hingga salah satu pihak bahkan memilih melapor ke Polres Bojonegoro.
Sebagai informasi, Wakil Bupati yang akrab disapa Wawan itu telah mengadukan Bupati Anna ke Polres Bojonegoro pada 9 September 2021. Transkrip percakapan di sebuah grup WhatsApp digunakan Wawan sebagai bukti saat dipanggil polres pada 24 September lalu.
Dalam surat pengaduan, Wabup Wawan melaporkan Bupati Anna yang menulis beberapa hal yang dia anggap telah memberikan informasi kepada publik yang belum pasti kebenarannya.
“Iya benar, saya buat pengaduan ke polisi. Karena ada percakapan di grup WA yang sudah menyerang secara pribadi, menyangkut harga diri keluarga, anak saya juga diikut-ikutkan. Bahkan, ibaratnya saya yang bukan kader partainya dia, disuruh resign. Aku iki diusung PDI Perjuangan, kok kowe ngongkon aku mundur teko jabatan wabup (Saya ini diusung PDIP, kok kamu menyuruh saya mundur dari jabatan wabup). Ini berarti sudah menyangkut harga diri partai juga,” tutur Wabup Wawan dikutip dari detik.com.