Korban Gempa Malang Keluhkan Penyaluran Bantuan Tidak Merata

Gigih Mazda

News

CEO Tugu Media Group Irham Thoriq (kiri) sedang bersama Mistiani, warga yang terkena gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Jatim)
CEO Tugu Media Group Irham Thoriq (kiri) sedang bersama Mistiani, warga yang terkena gempa Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Jatim)
MALANG, Tugujatim.id – Para korban bencana gempa di Kabupaten Malang mengeluhkan tidak meratanya penyaluran bantuan dari pemerintah kepada para pengungsi korban gempa. Sebab, masih banyak yang mengeluhkan jika baik bantuan bahan pokok maupun untuk rekonstruksi rumah yang dijanjikan pemerintah belum kunjung tiba. Hal tersebut seperti yang diungkapkan salah seorang warga Dusun Warak, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Di mana ia mengaku belum mendapatkan bantuan sama sekali. “Kalau untuk bantuan terus terang ini tidak merata, contohnya saya sendiri sebagai korban tidak menerima bantuan dari mana-mana,” terangnya saat dikonfirmasi tugumalang.id, grup Tugu Jatim beberapa waktu lalu. Perempuan yang atap rumahnya ambruk ini memiliki banyak spekulasi yang membuat dirinya tidak dilirik bantuan baik sembako maupun rekonstruksi rumah. “Mungkin karena yang mendata, atau mungkin karena yang tidak terdampak ikut-ikutan antri (sembako). Mungkin juga bantuan masih liar atau belum terstruktur, mungkin juga kurang jeli mana yang berhak mana yang tidak,” ujarnya. Ia juga mengatakan jika pendataan terhadap korban sendiri juga belum sempurna, sehingga masih ada warga terdampak tapi tidak terdata sebagai korban. “Pendataan korban sejak awal memang ada, tapi belum semua yang terdata, sehingga yang tidak terdata ini harus mengusahakan dirinya sendiri untuk mendapat bantuan,” tukasnya. Warga Desa Majang Tengah lain, Mistiani, mengaku juga tidak mendapat bantuan pakaian sama sekali. Padahal, seluruh pakaiannya sudah tertimbun puing-puing bangunan rumahnya yang rata dengan tanah. “Kalau bantuan itu katanya tidak merata, saya yang rumahnya hancur aja kalau dicari gak ada langsung gak dikasih (bantuan). Soal baju aja saya gak dikasih meskipun katanya ada 5 kardus, padahal masalah baju itu semua terpendam di situ,” ucap ibu rumah tangga ini usai menerima bantuan sembako dari Tugu Media Peduli. Di tempat terpisah, relawan bencana di Ampelgading, Muhammad Yasin Arif, mengatakan jika bantuan di Ampelgading juga tidak merata. “Mungkin karena sulitnya akses itu yang membuat bantuan itu tidak merata. Karena kebanyakan butuh terpal gak hanya sembako, jadi itu mungkin yang belum tersentuh. Kalau sembako ada kemarin, tapi tidak tersentuh semuanya,” bebernya. “Yang belum merata bantuannya itu seperti Desa Tamanasri di beberapa RT belum tersentuh,” imbuhnya. Ia menilai jika bantuan ini tidak merata karena rumah-rumah warga yang terdampak lokasinya terpencar dan tidak menjadi satu blok yang mudah ditandai. “Bantuan itu masih terkonsentrasi ke daerah yang dampaknya menyeluruh, Kalau di Tamanasri ini banyak yang terdampak tapi secara geografis letaknya terpencar. Jadi, bantuan itu melihat kok kanan kiri baik-baik saja, sehingga bantuan itu ke lokasi yang secara geografis dampaknya ngeblok atau satu RT semua (roboh),” jelasnya. “Kalau di sini dijumlah banyak, cuma letaknya mencar-mencar,” sambungnya. Yasin mengungkapkan jika saat ini yang paling dikeluhkan oleh warga adalah terbatasnya tenda darurat dan terpal. “Karena rumah-rumah yang rusak itu bingung penghuninya mau ke mana. Sehingga warga tidur di emperan rumahnya dan tetangganya. Ada juga yang tinggal di kandang kambing bersama kambing-kambingnya,” ungkapnya. “Kesehatannya pasti terdampak, bayangkan setiap hari tidur bersama kambing,” lanjutnya. Terakhir, pria berkacamata ini mengatakan agar para donatur lebih membuka mata saat akan menyalurkan bantuan. Pasalnya menurutnya banyak warga yang terdampak tapi tidak tersentuh bantuan hanya karena wilayahnya tidak signifikan terdampak gempa, padahal rumah warga tersebut tidak layak huni lagi. “Harapannya kalau donatur mau membantu ayo survei ke sini lah, selain sembako, yang dibutuhkan itu rekonstruksi rumah. Karena Itu butuh biaya banyak, dan pemerintah hanya menjamin saja, itupun masih simpang siur beritanya dan hanya menjamin yang meninggal atau rumahnya rusak parah,” jelasnya. “Padahal yang rusaknya sedang itu banyak juga yang tidak layak huni,” tutupnya. Sementara itu, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, saat dikonfirmasi terkait banyak warga yang tidak tersentuh bantuan, pria asli Gondanglegi ini menampik kabar tersebut. “Lho endak (tidak), sudah tersentuh semua dan tidak ada yang terisolir,” tegasnya. Alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini yakin bahwa Camat adalah kepanjangan tangan dari pemerintah yang sudah mendata setiap warganya. “Camat itu sama saja sebagai wakil pemerintah,” pungkasnya.

Popular Post

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

iPhone 17.

Terobosan Baru iPhone 17 dengan Desain Ultra Tipis, Daya Tarik iPhone 17 Slim Bakal Gantikan Varian Plus?

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali bersiap menggebrak lini terbaru iPhone 17 yang diprediksi hadir dengan berbagai inovasi teknologi. Berdasarkan bocoran yang ...

Elpiji 3 Kg

5.584 Metrik Ton Elpiji 3 Kg Disiapkan di Jember Guna Antisipasi Permintaan Tinggi Selama Ramadan dan Lebaran

Darmadi Sasongko

JEMBER, Tugujatim.id – Upaya mengantisipasi permintaan yang tinggi di Bulan Suci Ramadan, sebanyak 5.584 metrik ton elpiji 3 Kg disiapkan ...

FotoJet 2025 01 20T154400420 2447421012

Petaka Gunung Gede, Ketegangan Memuncak di Balik Misteri Alam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Film “Petaka Gunung Gede” menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia dengan genre thriller yang menyajikan ketegangan maksimal. Menggabungkan ...