MALANG, Tugujatim.id – Bencana banjir bandang tengah menerjang pemukiman warga di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Kota Malang pada Kamis (04/11/2021). Akibatnya, ada sekitar 149 rumah warga tersapu banjir bandang dan 425 warga diungsikan usai air Sungai Brantas meluap.
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku, pihaknya tak menyangka banjir bandang di Kota Batu bisa berimbas sampai ke Kota Malang. Dia mencatat ada 4 titik di Kota Malang yang terdampak banjir bandang.
“Saya pikir banjir bandang di Kota Batu itu tidak berimbas ke sini. Ternyata ada 4 titik yang terimbas, yaitu di Kelurahan Jatimulyo, Rampal Celaket (Kampung Putih) Samaan, dan Kota Lama,” ujarnya usai meninjau Kelurahan Jatimulyo.
Menurut dia, titik terparah akibat banjir bandang di Kota Malang ada di RW 9 Kelurahan Jatimulyo yang lokasinya memang berada di DAS Brantas.
“Terparah rumahnya di Jatimulyo RW 9, jumlah di sini ada 61 rumah yang terdampak. Kalau di Kampung Putih ada 51 rumah, Samaan 30 rumah, dan Kota Lama 7 rumah,” bebernya.
Untuk empat titik itu, hanya tiga kelurahan yang warganya diungsikan karena rumahnya tak memungkinkan ditinggali. Rumah warga dari tiga kelurahan tersebut masih berbahaya jika ada banjir susulan, yakni di Kelurahan Jatimulyo, Rampal Celaket, dan Samaan.
“Jumlah pengungsi di Jatimulyo sekitar 200 jiwa, di Kampung Putih Senaputra (Kelurahan Rampal Celaket) 175 jiwa. Sedangkan di Samaan ada sekitar 150 jiwa,” ucapnya.
“Sementara yang diambil tindakan pemkot, langsung kami identifikasi kebutuhan bagaimana tempat pengungsiannya dulu. Kalau sudah ada, dipastikan kebutuhan dasar air bersih dan lain-lainnya, kami siapkan,” imbuhnya.
Sutiaji menambahkan, para pengungsi itu mayoritas tidak membawa perbekalan yang memadai. Mengingat banjir bandang yang melanda memang terjadi dengan cepat sehingga mereka tak sempat membawa barang-barangnya.
“Kami masih mendata. Rata-rata warga di sini (Jatimulyo) gak bawa apa-apa karena rumahnya kan terkena lumpur semua. Kerugian belum bisa taksir. Tadi ada motor hanyut, bangunan ambruk itu hingga rumah rusak karena ada lumpur,” bebernya.
Kini Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Alam Kota Malang telah disiagakan di tiga titik bencana terparah.
“Ini banjir bandang terparah, pada 2004 juga pernah tapi gak separah saat ini,” tandasnya.