TUBAN, Tugujatim.id – Kekeringan yang berkepanjangan mengakibatkan krisis air bersih, kini semakin meluas di wilayah Kabupaten Tuban. Data ter-update dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah ada 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Bumi Wali yang terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Tuban Sudarmaji kepada Tugu Jatim menyampaikan, krisis air bersih sudah semakin bertambah. Bahkan, memiliki potensi semakin meluas.
“Melihat trennya kemungkinan bisa (bertambah, red),” kata Darmaji, sapaan akrabnya, pada Rabu (18/10/2023).
Mantan camat Grabagan ini menegaskan, desa yang terdampak krisis air bersih bukan seluruhnya. Hanya sebagian warganya saja. Dia mencontohkan seperti di Desa Grabagan, hanya 3 RT saja. Begitu pula desa lainnya yang terdampak.
“Kami memberikan bantuan dropping air bersih kepada mereka. Dua pekan sekali. Bahkan, ada juga yang sepekan sekali. Tergantung parah tidaknya,” ucapnya.
Sebanyak 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan yang terdampak, di antaranya di Kecamatan Grabagan ada di Desa Ngandong, Grabagan, Waleran, Gesikan, dan Banyubang. Kemudian Kecamatan Montong di Desa Sumurgung dan Tanggulangin, lalu Kecamatan Kerek di Desa Tengger Wetan, Sidonganti, Trantang dan Kecamatan Jatirogo, Desa Sadang, Bader, Watsogo, serta Jombok.
Selanjutnya Kecamatan Senori di Desa Leran, Sidoharjo, dan Sendang. Untuk Kecamatan Parengan di Desa Pacing, Sembongrejo, dan Sugihwaras,
Berikutnya Kecamatan Soko, Desa Prambontergayang dan Tluweh. Kecamatan Bangilan berada dua desa, yaitu Weden dan Kumpulrejo. Sedangkan Kecamatan Kenduruan di satu desa yakni Sokogrenjeng. Begitu pula Kecamatan Tambakboyo di Desa Mander.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati