SURABAYA, Tugujatim.id – Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya merupakan salah satu inisiator Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) yang memberikan pernyataan sikap terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
APTIK yang beranggoatakan 23 Perguruan Tinggi Katolik menyatakan enam pernyataan sikap dengan berkaca dari dinamika Pemilu 2024 ini.
Pernyataan sikap dan kritik pemerintahan Jokowi ini dibacakan oleh Rektor UKWM Surabaya sekaligus ketua APTIK di Komplek Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Kuncoro Foe, Sabtu (3/2/2024)
“Kami para rektor Ketua Perguruan Tinggi Katolik Indonesia yang tergabung dalam APTIK Indonesia sangat resah dengan kondisi di tanah air tercinta atas rusaknya tatanan hukum dan demokrasi Indonesia menjelang pemilu 2024,” katanya.
Beberapa hal yang menjadi poin dalam penyataan sikap ini adalah penyalahgunaan kekuasaan kolusj, korupsi, dan nepotisme. Lalu, pihak yang berkepentingan di Pemilu 2024 bisa bersikap adil dan jujur.
Berikut 6 penyataan sikap resmi Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik
1. Presiden daan segenap jajarannya harus menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan asas-asas pemerintahan yang baik serta memegang teguh sumpah jabatannya sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia da memerangi kolusi, korupsi dan nepotisme serta melakukan penegakan hukum dengan tidak menggunakan sistem tebang pilih dan selalu menjunjung tinggi etika dalam bekerja.
2. Penyelenggaraan pemilu menjunjung tinggi asas pemilu yang LUBER dan JURDIL untuk menjamin hak setiap orang yg memilih hak pilih agar dapat menggunakan hak pilihnya secara bebas dengan hati nurani tanpa mendapat tekanan dalam bentuk apapun.
3. Aparat negara baik ASN, TNI, Polri selalu bersikap netral dan tidak memihak pada pihak pihak tertentu.
4. Negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak kebebasan berekspresi setiap warga negaranya sebagai bagian dari hak asasi manusia.
5. Mengutamakan pendekatan damai tanpa kekerasan dalam masa kampanye sampai dengan pelaksanaan pemilihan umum dan sesudahnya.
6. Semua perguruan tinggi di Indonesia terlibat aktif melakukan pemantauan dan pengawasan di saat pemilu.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Imam A. Hanifah