MALANG, Tugujatim.id – Kronologi erupsi Semeru terjadi pada Sabtu sore (04/12/2021). Hal itu ditandai dengan terjadinya guguran awan panas yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui Siaran Pers BNPB No 1.185/Pers-PusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/XII/2021 menyatakan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Sementara pada pukul 15.10, PPGA Gunung Sawur melaporkan adanya visual abu vulkanis dari guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Beberapa titik lokasi mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanis yang sangat pekat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kronologi erupsi Semeru dengan adanya guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Menanggapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.
BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan lainnya memantau, mengkaji cepat, mendata, mengevakuasi, dan melakukan penanganan darurat di sekitar lokasi kejadian, yaitu di sektor Candipuro dan Pronojiwo.
Selain itu, BPBD Kabupaten Lumajang juga mengupayakan pendirian titik pengungsian di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil serta kronologi erupsi Semeru dan dampak lainnya masih dalam pendataan. Sementara itu, visual Gunung Semeru masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang.