SURABAYA, Tugujatim.id – Latihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang digelar oleh Pusdokkes Polri memecahkan rekor MURI karena telah berhasil mencapai target yakni digerakkan sebanyak 77 ribu anak Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selepas menghadiri kegiatan Bakti Kesehatan yang digelar secara serentak se-Indonesia dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-77 di Gedung Semeru Polda Jatim, Kamis (22/06/2023).
“Dan hari ini juga tadi disampaikan kami bisa melewati rekor MURI ada pengumuman dari teman-teman yang menilai. Kami dari Polri melaksanakan latihan BHD,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Untuk diketahui, latihan Bantuan Hidup Dasar merupakan satu program yang diusung oleh Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Pusdokkes) yang tujuannya untuk melatih tindakan emergency kesehatan kepada anak-anak. Jadi, pelaksanaan BHD ini menyasar kepada anak-anak SMA/SMK, para santri, dan juga masyarakat umum di berbagai tempat di ruang publik.
Berhasil mengajak sebanyak uluran 77 ribu telapak tangan dalam latihan Bantuan Hidup Dasar, salah satu program Polri untuk menyambut Hari Bhayangkara pada 1 Juli nanti telah mendapat apresiasi dengan pecahan rekor MURI.
Dalam proses pelatihan tersebut, setiap peserta akan diajarkan berupa langkah-langkah yang sesuai prosedural ketika bertemu dengan seseorang yang terindikasi beberapa penyakit tertentu. Jadi, setiap peserta diharapkan dapat melakukan pertolongan pertama tanpa harus menunggu tim kesehatan.
“Bagaimana anak-anak yang ada di sekolah, pesantren diberi pelatihan yang mana kala ada kemudian mengalami gangguan sesak napas atau terindikasi seperti jantung atau lainnya bisa dilakukan langkah-langkah tepat,” ujarnya.
Berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang berjumlah 38.500 telapak tangan anak muda Indonesia. Tahun ini, kegiatan tersebut berhasil mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
“Alhamdulillah, pelatihan ini diikuti oleh banyak peserta kurang lebih 38.500 melampaui rekor sebelumnya,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati