TUBAN, Tugujatim.id – Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Tuban menggelar purwawiyata pawiyatan atau kursus Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda Bregada XIII, di Gedung Aula SDN Kebonsari II, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Minggu (31/12/2023).
Mereka yang mengikuti kegiatan selama tujuh bulan itu datang dari berbagai latar belakang dan profesi. Seperti salah satunya Nilna Alfianun Nafiah (20), asal Desa Jenggola, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban
Mahasiswi Unirow semester tiga jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia itu tertarik dengan pelatihan pendidikan ini, karena terpacu oleh keingiannya mengetahui budaya Jawa lebih dalam. Selain untuk bekalnya dalam menunjang pengetahuan untun perkuliahan, ia ingin melestarikan budaya yang mungkin saat ini tidak banyak yang tahu.
“Pastinya ingin tahun kebudayaan Jawa itu gimana. Yang kedua juga dorongan dari orang tua, terutama ibu yang memang sebelumnya seniman Jawa, terkhusus sinden,” ucap wanita yang murah senyum itu.
Sementara itu, Pangarso DPD Permadani Tuban, Indah Sri Hari Peni menyampaikan, hari ini merupakan pertemuan pertama para siswa angkatan ke-13. “Jika ditotal dari angkatan pertama sampai 13 ini ada sekitar 400-500-an (siswa),” katanya.
Tak tanggung-tanggung, dalam bregada atau angkatan ke-13 ini, tercatat ada 65 siswa yang bakalan digembleng selama tujuh bulan dengan menerima 10 materi. Seperti materi panatacara, di mana mereka akan diberikan pemahaman bagaimana menjadi MC atau pembawa acara yang baik dan benar. Kemudian, berbusana yang benar, dalam hal ini kiblatnya Kraton Surakarta dan Ngayojokarto.
Selanjutnya, padhuwungan atau berbicara terkait serba-serbi keris. Lalu sastra atau berbahasa yang baik dan benar. Berikut budi pekerti dan tata krama, adat tata cara Jawa. Adat ini dikupas tuntas, sejak mulai dalam kandungan, lahir, dewasa, hingga meninggal, itu diajarkan adatnya.
“Produk utama Permadani Tuban ya ini, pawiyatan atau kursus Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda,” jelasnya.
Selain itu, siswa Permadani Tuban dididik untuk menjadi sosok-sosok yang membentengi, menjaga, dan melestarikan budaya tradisional di tengah gempuran globalisasi.
Permadani sendiri merupakan organisasi pecinta budaya yang non-parpol dan non-provita. Tujuan dari organisasi ini untuk nguri-nguri atau melestarikan budaya.
Indah juga menyampaikan, terbentuknya persaudara pegiat budaya ini, karena menyadari budaya merupakan bagian terpenting dalam pembentukan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti