MALANG, Tugujatim.id – Momen libur Natal 2023 serta pergantian Tahun Baru 2024 (Nataru) ini bakal dimanfaatkan betul oleh masyarakat dari berbagai daerah untuk menikmati liburan di Malang raya.
Khusus wilayah Kota Malang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memperkirakan akan ada 49 ribu kendaraan setiap harinya akan masuk ke Kota Malang. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang tengah mempersiapkan skema rekayasa lalu lintas (lalin).
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa prediksi masuknya kendaraan dari luar daerah itu ke Kota Malang berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan.
Puncak kepadatan arus kendaraan diprediksi bakal merangkak naik pada 22-26 Desember 2023. “Arus baliknya 26 Desember 2023-4 Januari 2024. Terus tahun barunya diperkirakan akan terjadi kepadatan yang cukup signifikan,” kata Widjaja, pada Jumat (22/12/2023).
Widjaja juga mengatakan, diperkirakan arus kendaraan yang memasuki jalanan Kota Malang bakal naik 15 persen dibandingkan dengan 2022 lalu. Sementara dibandingkan dengan hari biasa, akan ada kenaikan mencapai 45 persen.
Titik arus kepadatan sendiri diprediksi bakal terlihat di beberapa titik seperti arah Gerbang Tol Singosari hingga simpang traffic light Gedung Malang Creative Center (MCC) di wilayah Blimbing. Kemudian, arah Gerbang Tol Madyopuro di Jalan Kyai Ageng Gribig, Kedungkandang hingga Jalan Mayjen Sungkono, Gadang.
Sementara, di tengah kota atau kawasan Alun-alun Malang juga tak luput dari kepadatan arus, mengingat di wilayah ini terdapat pusat perbelanjaan besar seperti Pasar Besar, Ramayana, dan juga Kayutangan Heritage.
“Jalan Soekarno Hatta menuju Jembatan Universitas Brawijaya juga padat, lalu simpang traffic light Dinoyo, menuju Jembatan Tunggulmas, perlimaan Tunggulwulung, kawasan Kayutangan, Taman Merjosari, Jalan Besar Ijen, Alun-alun Tugu,” bebernya.
Untuk skema rekayasa lalin jika terjadi kepadatan arus, Dishub Kota Malang juga telah menyiapkan skema, di antaranya melakukan contraflow atau pengalihan arus kendaraan secara kondisional. Pengalihan arus kendaraan saat kemacetan juga telah dikolaborasikan dengan Polresta Malang Kota.
“Ya lihat kondisi di lapangan, biasanya kalau seperti itu akan dilakukan contraflow atau rekayasa lalu lintas. Itu sekali lagi kondisional, kita akan bekerja sama dengan Polresta,” ujarnya.
Dishub Kota Malang bersama Polresta Malang Kota juga telah mendirikan dua pos pengamanan, satu pos pantau, dan satu pos mobile dalam rangka Nataru.
“Personel yang ada di Polresta Malang Kota dan Dishub Kota Malang juga akan kita tempatkan di titik-titik rawan kemacetan,” pungkasnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti