SURABAYA, Tugujatim.id – Pemerintah melalui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan lingkungan perumahan Tompotika yang masuk ke wilayah SMP 3 Kristen Petra dan SMA 2 Kristen Petra Surabaya akan terbebas macet.
Komitmen ini terjadi usai adanya pertemuan yang berakhir damai antara pengurus RW dan sekolah Kristen Petra Surabaya bersama Wali Kota Eri Cahyadi pada Senin (05/08/2024).
Selain masalah kenaikan iuran yang ditolak oleh sekolah Kristen Petra Surabaya, sebelumnya pihak pengurus RW juga mempermasalahkan kemacetan di lingkungan perumahan yang timbul dari sekolah saat jam berangkat dan pulang.
Baca Juga: Kesmo Games, Inovasi FPsi UM Jadi Media Pengetahuan dan Preventif Kesehatan Mental bagi Gen Z
Usai masalah selesai, Pemkot Surabaya menjamin lingkungan Perumahan Tompotika yang berada di wilayah sekolah Petra Surabaya akan bebas macet.
“Kedua, dengan pemerintah kota, kami menjamin tidak ada lagi kemacetan. Bagaimana warga ini bisa merasakan putra-putrinya bisa aman keluar, tidak ada kemacetan yang terjadi,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pemkot Surabaya juga akan memastikan depan pintu masuk dan keluar sekolah sebanyak delapan portal akan dibuka semua sebagai salah satu rekayasa lalu lintas mengurangi kemacetan.
“Karena di Manyar Tompotika ini ada 8 pintu yang juga disampaikan teman-teman petra. Nanti di 8 pintu (portal) ini akan ada sekuriti Petra yang menjaga di sana untuk mengatur kemacetan. Kami akan bergerak bersama. Karena sejatinya, warga meminta jangan macet, udara bersih. Ayok jaga bareng-bareng. Alhamdulillah kesepakatan bersama, sudah clear,” bebernya.
Wakil Direktur Sarana dan Prasarana Sekolah Kristen Petra Surabaya Robertus Pratama mengucapkan terima kasih atas langkah pemkot dalam upaya mengatasi masalah kemacetan. Selain itu, sekolah Kristen Petra Surabaya juga menginisiasi untuk CSR (Corporate Social Responsibility) menjaga kualitas udara akibat yang timbul dari kemacetan.
Baca Juga: Agus Kepang, Sekuriti Sekaligus Seniman Perancang Kostum Karnaval dari Tuban
“Ada usulan dan kami menerima usulan itu. Kami juga akan melakukan CSR untuk pembenahan di lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Jika pun terjadi, kami juga berharap supaya bisa mengurainya lebih cepat. Kami akan bekerja sama dengan pihak dishub untuk membantu kami memberikan penghitungan, bagaimana cara agar lalu lintas bisa terurai dengan cepat,” kata Robertus.
Selain itu, sekolah Kristen Petra Surabaya juga akan CSR terkait pemeliharaan bozem yang dimiliki oleh Yayasan Petra Surabaya dapat berpotensi menjadi wisata di Kelurahan Menur Pumpungan.
“Lalu untuk CSR kami di bozem, kami akan bekerja sama dengan pihak DLH supaya bozem ini bisa dinikmati bersama oleh warga, bukan hanya sebagai tempat buangan tapi juga sebagai tempat wisata. Itu murni CSR sehingga tidak akan ada iuran,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati