PASURUAN, Tugujatim.id – Terkuak fakta, lokasi penemuan situs candi di Dusun Candi, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, ternyata bukan tempat sembarangan. Situs candi dengan panjang 5,6 meter dan lebar 1 meter ini terkubur di areal pemakaman umum yang dianggap warga sebagai lokasi keramat.
Menurut Muhammad Iksan, 40, warga sekitar, sebelum penemuan situs candi, tempat tersebut dikenal warga sebagai punden. Punden sendiri merupakan tempat makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa.
“Di sini terkenalnya sebagai punden desa atau tempat sakral desa,” ujar Iksan pada Selasa (01/10/2022).
Tepat di sebelah penemuan situs candi ada makam sesepuh desa. Iksan menjelaskan, dulunya makam itu disebut warga sebagai makam Mbah Dadung Mangku Alang. Namun, saat ini warga desa mengenalnya dengan nama makam Mbah Sayyid Musthofa.
Selain itu, sebelum ditemukan situs bangunan candi, sebelumnya memang sudah ada beberapa batu kuno yang berukir.
“Itu ada beberapa batu besar kuno sudah ada di sana sejak dulu, tapi sama warga dibiarkan saja, nggak kepikiran kalau ada candi di bawahnya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Ramin, 50, warga lain, mengatakan, karena dianggap sebagai punden dan tempat keramat, area tersebut biasa digunakan sebagai pusat berkumpulnya warga. Terutama saat mengadakan selamatan desa setiap dua tahun sekali. Karena itu, dia bersama warga ingin memperbaiki tempat tersebut dengan melakukan kerja bakti pada Minggu (30/10/2022).
“Ini sudah dicor pinggir-pinggirnya, tinggal diratakan saja sebenarnya, tapi kok nemu ada batu yang mencungul (keluar) dari tanah,” jelas Ramin.
Setelah digali, ditemukan bangunan batuan yang tertata rapi yang kini dipastikan BPCB Jatim sebagai situs candi. Selain batu-batuan berukir, warga juga menemukan tiga buah arca, sebagian berbentuk kepala dan dada.
Situs candi tersebut kini masih dalam penelitian tim arkeolog BPCB Jatim untuk diketahui pasti umur dan asal peninggalannya. Dugaan sementara dari tim arkeolog, situs candi tersebut bisa jadi berasal dari Kerajaan Majapahit atau Kerajaan Singhasari.
“Sekarang batuan sama arcanya disimpan di dalam bangunan makam Mbah Sayyid Musthofa,” ujarnya.