LP3ES Sebut KLB Sibolangit Salahi Fatsun Politik, Jokowi Diminta Tegur Moeldoko

Redaksi

News

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Wikipedia) ketua umum partai demokrat, klb sibolangit, lp3es,
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Wikipedia)

SURABAYA, Tugujatim.id – Persoalan mengenai kasus manuver kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang dimotori kepala staf kepresidenan (KSP) Moeldoko, masih membawa kontroversi.

Menurut Direktur Center for Media and Democracy, LP3ES, Wijayanto, KSP Moeldoko jelas menyalahi fatsun politik, etika politik, karena melakukan intervensi dan bukan dari kader Partai Demokrat. Apalagi, KBL Sibolangit tidak memenuhi kriteria menurut AD/ART Tahun 2020 Partai Demorkat.

“Pertama dari sisi etika politik atau fatsun politik. Tentu saja ini menyalahi fatsun politik, karena ini kan intervensi dari luar (partai Demokrat, red). Bukan dari dalam. Kemudian, bahkan dilakukan pihak spesial, dalam hal ini Moeldoko sebagai KSP (ketua staf kepresidenan, red) dan kemudian bagian dari kekuasaan (pemerintahan, red),” terang Wijayanto pada Tugu Jatim, Kamis (11/03/2021) siang.

Selain itu, Wijayanto juga menyampaikan bahwa secara hukum memang tidak ada sanksi untuk KSP Moeldoko, namun bila dilihat dari perspektif fatsun politik, seharusnya ada teguran yang dilayangkan Presiden Jokowi untuk KSP Moeldoko karena manuver pada KLB Sibolangit tersebut.

“Moeldoko sendiri juga klaim, kalau Presiden Jokowi tidak tahu mengenai hal ini. Presiden Jokowi tidak memberi bantahan. Secara hukum tidak ada aturan untuk beri sanksi, tapi secara etika seharusnya ada teguran di sana. Karena, Moeldoko melakukan manuver tanpa diketahui Presiden Jokowi. Seperti ‘statement’ dia sendiri (Moeldoko, red),” bebernya.

Mengenai respon diam dari Jokowi, Wijayanto menambahkan, bahwa ‘diam’ memang erat dengan kultur Jawa yang seringkali dimaknai sebagai ‘membiarkan’, ‘memperbolehkan” atau ‘merestui’.

“Diamnya presiden ini menarik ya, kalau dilihat dari kultur Jawa, diam itu kadang ‘membiarkan’, ‘memperbolehkan’ atau ‘merestui’. Publik membaca, kalau memang Presiden Jokowi ingin menunjukkan pada publik bahwa dia pro demokrasi (maka harus merawat oposisi, salah satunya partai Demokrat, red),” ucapnya.

Bila ingin merawat demokrasi, jelas Wijayanto, Presiden Jokowi harus komitmen dengan ketersediaan dikritik oleh oposisi dan menjaga demokrasi di Indonesia.

“Tentu saja, bila Presiden Jokowi ingin menunjukkan komitmen dengan upaya memelihara demorkasi. Tapi kita tidak tahu, apakah merawat oposisi dan menjaga demokrasi merupakan salah satu prioritas Presiden Jokowi? Atau justru sebaliknya,” pungkasnya. (Rangga Aji/gg)

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...