TUBAN, Tugujatim.id – Sebanyak 30 mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban menggelar aksi demo di depan kantor rektorat kampus, Senin siang (29/08/2022). Mahasiswa IAINU yang melakukan aksi unjuk rasa berasal dari berbagai jenjang semester ini menuntut sejumlah permasalahan di kampus kebanggaan warga NU Tuban itu agar segera dituntaskan.
Mahasiswa IAINU Tuban secara bergantian berorasi mengkritik pihak kampus. Tak hanya itu, sejumlah poster juga dibentangkan sebagai wujud protes.
Contohnya praktik kuliah kerja nyata (KKN) yang dianggap para mahasiswa ini janggal. Sebab, tidak ada atribut identitas kampus yang akan digunakan dalam praktik yang rencananya akan digelar pada awal September 2022.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, baik jaket, topi, maupun atribut yang lainnya diberikan. Meski memang tahun ini tidak dikenakan biaya. Namun, uang kuliah tunggal (UKT) yang harus dibayarkan, sebelum kegiatan tidak ada rinciannya.
“Kan ini aneh. Ada juga dua desa yang akan ditempati belum selesai koordinasi dari kampus. Padahal, tinggal berapa hari lagi. Itu kan lucu,” ujar Presiden BEM IAINU Tuban Ahmad Wafa Amrillah, 21.
Belum lagi, dana organisasi kemahasiswaan, baik untuk BEM maupun UKM yang kian hari malah semakin turun. Padahal, sebelum berganti status masih sekolah tinggi, dana untuk BEM bisa Rp12 juta dan UKM Rp8 juta.
“Ini statusnya meningkat. Malah anggarannya turun menjadi BEM Rp8 juta dan UKM Rp4,5 juta. Sedangkan biaya kuliah setiap semesternya naik. Ini kan lucu,” terangnya.
Mirisnya, pemuda yang akrab disapa Wafa ini mengatakan, gedung perpustakaan dan rektorat yang tampak megah. Namun, buku di perpustakaan kampus tidak upgrade maupun update dengan kebutuhan kondisi mahasiswa.
“Tak jarang pula, banyak sahabat yang kesulitan mencari referensi,” ucapnya.
Maka dengan kondisi itu, mahasiswa IAINU berharap Rektor H. Ahmad Zaini MSi bisa mengevaluasi dari segala permasalahan yang ada. Ini harus diperhatikan dengan saksama agar tidak terulang lagi di kemudian hari.
Di lain pihak, Rektor IAINU Tuban H. Ahmad Zaini MSi saat dikonfirmasi terkait tuntutan dari mahasiswanya, dia melemparkan jawabannya ke Sie Humas IAINU Tuban Sriwiyono.
“Tolong koordinasi dengan Mas Sri Wiyono. Dia selaku humas,” tulisnya lewat pesan singkatnya.
Sementara itu, Sie Humas IAINU Tuban Sriwiyono mengatakan, secara prinsip kampus menghargai aksi mahasiswa sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Namun, aksi itu dilakukan tanpa ada surat pemberitahuan ke kampus.
“Siapa yang bertanggung jawab dan mereka menuntut apa tidak jelas,” katanya.
Pihaknya telah mengecek dan tak ada surat masuk mengenai aksi tersebut. Kalau memang untuk kebaikan bersama, silakan kirim surat atau menemui pihak kampus bisa lewat dia bagaimana baiknya.
“Apakah ingin ada dialog atau mau menyampaikan aspirasi apa saja silakan, ditentukan waktunya kapan, berapa orang yang mau datang kampus siap menerima,” terangnya.
Pihaknya yakin semua bisa dikomunikasikan karena apa yang mahasiswa sampaikan belum tentu semua benar. Dia mengajak duduk bareng untuk menyelesaikan dengan kepala dingin.
“Ngomong yang gayeng biar enak tanpa ada asumsi-asumsi atau dugaan-dugaan yang seolah benar,” ujarnya.