LAMONGAN, Tugujatim.id – Mahasiswa KKN asal Universitas Negeri Malang (UM), Nur Laila Indra menggelar program pelatihan membuat kain motif di Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, pada 22-23 Mei 2021 lalu. Dibimbing langsung oleh dosen pembimbing lapangan, Andika Rahma Putra, S.Pd., M.Pd, mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Tata Busana UM tersebut sukses menggelar pelatihan membuat kain motif dengan teknik unik, yaitu teknik shibori.
Untuk diketahui, teknik shibori ini sendiri jika diterjemahkan dari bahasa Jepang yakni teknik pewarnaan kain. Di mana teknik ini yakni menggunakan teknik lipatan, lilitan, ikatan, dan celupan ke dalam pewarna tekstil.
Dalam pelatihan di Desa Klagensrampat, Lamongan ini, Nur Laila memiliki tujuan untuk mengajak warga desa membuka peluang meningkatkan ekonomi dengan mengasah kreativitas dan menerapkan teknik shibori.

Kegiatan pelatihan ini sendiri diikuti oleh 10 warga desa Klagensrampat dan sasaran dari pelatihan ini disalah satu RT saja karena mayoritas warga RT 009 adalah ibu-ibu muda. Namun saat pelaksanaan terdapat beberapa anak-anak dan lansia yang ikut serta karena mereka juga ingin mengetahui banyak sedikit tentang teknik shibori.
Desa Klagensrampat mulai mengembangkan sayapnya dengan meningkatkan hasil Bumdes yang dipasarkan. Banyak produk yang telah dipasarkan dari industri keripik, clothing, bahan material, pupuk, dan hasil ternak. Adanya program pelatihan ini diharapkan dapat mejadi salah satu produk desa dengan mengandalkan kreativitas warga desa Klagensrampat.
Inovasi pengembangan hasil Bumdes berasal dari Kepala Desa Klagensrampat yang baru menjabat 1,5 tahun. Peningkatan perekonomian desa melalui pemasaran hasil Bumdes sebagai gebrakan baru desa Klagensrampat.
Teknik Shibori dengan Pewarna Alami

Pelatihan teknik shibori ini memanfaatkan dua jenis pewarna, yaitu pewarna alam dan pewarna tekstil. Pewarna alam yang digunakan adalah daun jati. Warna yang dihasilkan dari perasan daun jati berupa warna merah. Pewarna alam dari daun jati sudah diuji ketahanan warnanya dan hasil warnanya selama beberapa kali hingga menemukan takaran yang sesuai dengan warna yang diinginkan yaitu merah pekat dan ada yang cokelat. Warna cokelat berasal dari daun jati yang dihaluskan dengan blender sedangkan warna merah dihasilkan dengan proses pemerasan dengan tangan dan campuran sedikit air.
Pelatihan disampaikan dengan mendemonstrasikan dari awal pelarutan warna, teknik ikat, teknik celup hingga finishing. Nur Laila Indra sebagai mahasiswa yang memberi materi mencontohkan setiap tahapan pada proses pembuatan motif dari teknik shibori. Sebelum diberi contoh Nur Laila Indra memberi penjelasan tentang teknik shibori agar warga yang ikut serta dalam kegiatan tersebut juga memahami teknik shibori dari segi istilah.
Warga desa sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dari mulai anak-anak hingga lansia. Ada beberapa tanggapan dari warga “Kedepannya kami siap untuk melanjutkan kerajinan shibori, tetapi kami juga butuh bimbingan untuk keberlanjutannya”. Setelah melihat hasil jadi kain yang sudah diberi motif teknik shibori ada salah satu warga yang mengusulkan bahwa “kain motif shibori ini cocok untuk digunakan sebagai pakaian rumahan atau daster”.
Pelatihan pembuatan kain motif shibori ini diharapkan dapat dikembangkan oleh warga Desa Klagensrampat sebagai kerajinan hasil kreatifitas warga desa terutama ibu-ibu. Adanya kegiatan ini juga menjadi wadah bagi warga Desa Klagensrampat untuk menyalurkan kreatifitas. Diharapkan dapat menjadi komoditas produk original dari Desa Klagensrampat dan dapan membantu mengangkat perekonomian warga desa Klagensrampat. (Ads)