Tugujatim.id – PT Telkom Indonesia dan Telkom University yang memprakarsai program Innovillage 2021 ini melakukan kolaborasi dengan Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipma) Gowa Koordinatorat Parigi di sektor pertanian. Tujuannya yaitu mereka ingin membantu permasalahan pertanian dengan menciptakan digitalisasi berupa aplikasi mobile dan web admin. Harapannya, dengan adanya aplikasi ini mempermudah transfer ilmu kepada para petani di pelosok desa, memotong rantai pasok pertanian, hingga mengajak para generasi muda untuk pengembangan.
Menurut prediksi Kementerian PPN/Bappenas, tahun 2063 petani di Indonesia punah disebabkan jumlahnya di Indonesia terus menurun. Pekerjaan ini sudah tidak lagi diminati kalangan generasi milenial yang menjadi penerus ekosistem kehidupan manusia.
“Sehingga dengan hal tersebut dalam program Innovillage ini, kami mahasiswa Telkom University Tim PaTani mengajak kolaborasi dengan Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipma) Gowa Koordinatorat Parigi untuk sama-sama meningkatkan minat generasi muda di bidang pertanian sehingga adanya regenerasi selanjutnya,” ujar Ketua Tim PaTani Faiz Sulfan.
Untuk diketahui, Hipma Gowa Koordinatorat Parigi ini merupakan kumpulan generasi milenial dari Desa Majannang, Kecamatan Parigi, yang berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Mereka juga melakukan aktivitas kemasyarakatan di Kecamatan Parigi.

Untuk social project berupa aplikasi mobile Tim PaTani Telkom University yang launching pada 19 November 2021 ini terdiri beberapa fitur yaitu: Edukasi Pertanian, Bank Data Tani, Katalog Tani, Kontrol Tani, dan E-Pajak. Dengan melihat kebermanfaatan Social Project ini rencananya akan disertai pengendalian Hama berbasis IoT pada 2024 menyertakan pengukuran PH tanah dan perkiraan cuaca berbasis IoT. Selain itu, pada 2027 aplikasi ini direncanakan akan menjadi marketplace di bidang pertanian.
Ketua Hipma Gowa Koordinatorat Parigi Khaerul Amri mengatakan, ajakan kolaborasi dalam pembuatan aplikasi PaTani Innovillage kepada Desa Majannang yang berlokasi di Kecamatan Parigi, lembaga Hipma Gowa Koordinatorat Parigi yang beranggotakan mahasiswa dan pelajar dari Kecamatan Parigi ini mendukung pengembangan aplikasi tersebut. Harapannya, Kecamatan Parigi dapat menjadi daerah yang peduli dalam aspek pertanian modern dengan menggunakan Aplikasi PaTani sebagai wadah edukasi untuk para petani di Kecamatan Parigi, khususnya di Desa Majannang.
“Selain itu, Hipma Gowa juga dapat berperan sebagai penyalur yang dapat mempromosikan aplikasi edukasi untuk petani kepada masyarakat di Kecamatan Parigi. Dengan begitu, kepedulian untuk budi daya pertanian yang berbasis teknologi dapat dikembangan dan menciptakan petani yang tidak buta akan teknologi informasi,” kata Khaerul Amri.