TUBAN, Tugujatim.id – Bunga telang yang dianggap tanaman liar yang banyak ditemui di pekarangan rumah warga, ternyata membawa berkah menghasilkan cuan untuk Retno Nur Hidayati, 54, warga Desa Perunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban. Sebab, ibu rumah tangga (IRT) ini dapat memanfaatkan bunga yang identik dengan warna biru keungunan itu menjadi berbagai olahan minuman. Bagaimanakah kisahnya?
Ibu dengan tiga anak ini saban hari rutin memanen bunga telang yang ditanam di perkebunan dekat rumahnya. Bunga dari tanaman merambat itu nantinya akan dikumpulkan dan dikeringkan menggunakan bantuan lampu pijar. Prosesnya hampir membutuhkan waktu selama dua hari.
“Setelah bunga telang kering, dipindahkan ke dalam wadah besar dan dikemas di toples kecil. Setelah itu siap dijual,” ucap Retno, sapaan akrabnya, pada Selasa (11/10/2022).
Untuk manfaatnya, di antaranya menghasilkan produk bunga kering, minuman instan, minuman telang rempah, hingga sirup bunga telang. Namun yang paling diminati yakni produksi telang kering. Bahkan, permintaan sampai di pasar mancanegara.
Dalam sebulan, dia mengatakan, produksi telang kering sebanyak 30-40 kg untuk memenuhi permintaan dalam negeri hingga ekspor ke Prancis. Meski begitu, pihaknya membatasi permintaan karena bahan baku yang digunakan untuk olahan minuman ini masih kurang.
Dia berencana mengajak masyarakat untuk ikut membudidayakan bunga telang dan akan membeli hasilnya.
“Dalam sebulan yang instan pesanan mencapai 10-12 kilo,” terangnya.
Untuk harga yang dipatok bisa dikatakan tak berat di kantong. Bunga telang kering dijual Rp40 ribu per kemasan 35 gram. Sementara untuk kemasan 25 gram dijual Rp25 ribu.
Selain itu, untuk produk minuman yang siap dinikmati Rp10 ribu per botol, produk telang bubuk kemasan 300 gram dijual Rp55 ribu, dan Rp25 ribu untuk kemasan 150 gram.
Untuk diketahui, bunga telang itu memiliki antioksidan tinggi sehingga bisa digunakan untuk mengontrol gula darah.