Mantan Menteri Pendidikan Prof Nuh: Alat Screening i-nose c-19 Itu Cepat, Murah, dan Aman!

Redaksi

NewsPendidikan

Mantan Menteri Pendidikan Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA saat sesi wawancara terkait alat deteksi Covid-19 "i-nose c-19" di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, bersama Guru Besar ITS Surabaya selaku pembuat alat screening Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, Senin (22/02/2021). (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)
Mantan Menteri Pendidikan Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA saat sesi wawancara terkait alat deteksi Covid-19 "i-nose c-19" di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, bersama Guru Besar ITS Surabaya selaku pembuat alat screening Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, Senin (22/02/2021). (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)

SURABAYA, Tugujatim.id – Mantan Menteri Pendidikan Nasional Periode 2009-2014 sekaligus Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA menyampaikan jika membahas alat screening perlu memenuhi 3 syarat utama. Prof Nuh menjelaskan, 3 syarat itu adalah cepat, murah, dan aman.

“Jika berkenan untuk bekerja sama, mari kita sama-sama ikut menyelesaikan pandemi Covid-19 ini. Alat screening yang dikembangkan oleh Guru Besar (Gubes) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITSSurabaya selaku pembuat alat screening Covid-19 bernama “i-nose c-19” Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD itu adalah alat untuk screening. Karena itu harus memenuhi 3 syarat,” terang Prof Nuh pada pewarta Tugu Jatim saat doorstop di Ruang Pertemuan, Lantai 3, RSI Jemursari Surabaya, Senin siang (22/02/2021).

Dia menjelaskan, syarat pertama mengenai harga “murah” atau screening-nya terjangkau oleh masyarakat luas. Terbukti, Prof Nuh menjelaskan, alat screening i-nose c-19 hanya dibanderol Rp 10 ribu, bahkan dipatok harga di bawah itu, untuk perorangan yang ingin screening Covid-19.

“Pertama, dari biaya sendiri harus sangat terjangkau, tadi sudah disampaikan oleh Prof Riyan bahwa tidak sampai Rp 10 ribu (per orang untuk sekali screening, red),” imbuhnya.

Selain itu, Prof Nuh menyebut, yang kedua ialah cara kerja “cepat”. Mengingat bila memakai PCR memerlukan waktu yang tidak sebentar, tapi untuk i-nose c-19 hanya menunggu 2-3 menit dan hasilnya sudah diterima melalui WhatsApp.

“Kedua, kecepatan untuk screening karena kalau lambat, nunggu satu jam, dua jam, tiga jam, empat jam, sudah selesai. Ini kecepatannya hanya 2-3 menit sudah dapat disimpulkan hasilnya bagaimana, positif atau negatif Covid-19,” lanjutnya.

Sedangkan untuk ketiga, Prof Nuh menegaskan, yaitu “aman”. Alat screening i-nose c-19 ini memakai sampel bau keringat di ketiak yang tidak termasuk menular. Jadi, aman bila dipakai oleh banyak orang. Inilah yang menjadi kelebihan i-nose c-19 dengan alat screening lainnya.

“Ketiga, itu aman. Sangat aman. Ketiak ini termasuk aman, tidak ada zat menular. Yang menular biasanya dari sini (sambil menunjuk bagian wajah, red). Maka dari itu, setelah dari sini nanti, baik yang dites untuk para pasien yang sudah positif, juga untuk pasien yang mau screening di depan,” tuturnya.

Rencananya, i-nose c-19 bakal menjalani uji profile dan uji diagnosis agar lebih memiliki akurasi hasil yang tinggi. Bakal dibantu prosesnya oleh RSI Jemursari dan RSI Ahmad Yani agar proses uji profile dan uji diagnosis memperoleh sampel yang ideal. Prof Nuh menyampaikan, perlu proses “learning” dari “artificial intelligence” terlebih dahulu.

“Jadi, pas masuk kami belum tahu, harus dicek dulu. Sebelum ke PCR pakai alat ini sehingga bisa dibandingkan nanti. PCR berapa, positif atau negatif, kalau i-nose c-19 berapa, positif atau negatif. Nanti dipelajari semua, ada learning proses di situ. Ini luar biasa,” ucapnya.

“Ini tidak menggantikan PCR, tapi kalau PCR itu kan lama ya. Terus harganya juga tinggi. Ini perlu penanganan secara cepat, ketika hasil tes antara i-nose c-19 dan PCR sama, mereka bisa dipakai di depan. Tapi, dia (i-nose c-19, red) tidak bisa dipakai untuk menggantikan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, untuk alat screening i-nose c-19 sendiri bakal disediakan 2 mesin di RSI Jemursari Surabaya dan 2 mesin di RSI Ahmad Yani Surabaya. Kedua mesin itu bakal diletakkan di bagian depan RS dan bagian perawatan RS masing-masing. (Rangga Aji/ln)

 

Popular Post

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

iPhone 17.

Terobosan Baru iPhone 17 dengan Desain Ultra Tipis, Daya Tarik iPhone 17 Slim Bakal Gantikan Varian Plus?

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali bersiap menggebrak lini terbaru iPhone 17 yang diprediksi hadir dengan berbagai inovasi teknologi. Berdasarkan bocoran yang ...

Elpiji 3 Kg

5.584 Metrik Ton Elpiji 3 Kg Disiapkan di Jember Guna Antisipasi Permintaan Tinggi Selama Ramadan dan Lebaran

Darmadi Sasongko

JEMBER, Tugujatim.id – Upaya mengantisipasi permintaan yang tinggi di Bulan Suci Ramadan, sebanyak 5.584 metrik ton elpiji 3 Kg disiapkan ...

FotoJet 2025 01 20T154400420 2447421012

Petaka Gunung Gede, Ketegangan Memuncak di Balik Misteri Alam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Film “Petaka Gunung Gede” menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia dengan genre thriller yang menyajikan ketegangan maksimal. Menggabungkan ...