Oleh: Dimas Saputra, Mahasiswa STEI SEBI
Tugujatim.id – Di suatu liputan masa
Aku datang berlumur jelaga
Membawa jiwa gersang penuh dahaga
Pada hampar tamanmu yang terbuka
Lalu, air telagamu,
Perlahan membasuh lukaku
Hingga luruh noda karat yang lalu
Hingga runtuh dinding-dinding jahilku
Air telaga cinta
Menghapus semu, menghapus duka
Bergulir-gulir di lintang hidupku yang fana
Mengairi ruhku yang telah lama buta
Hingga,
Satu demi satu gugur daun kuning
Pena-Nya terhenti dan takdir bergeming
Sementara, aku termanggu,
Menyadari dekat sudah penghujung lagu
Sambil tertatih aku mengadu
”Pergilah” katamu
”Tidak mau, berikanku tambahan waktu” bantahku
”Tidak, pergilah! Panji Allah butuh genggamanmu.”
Maka,
Di suatu lipatan waktu
Aku pergi memanggul pedihnya waktu
Pada taman surga dan telaga cintaku