MOJOKERTO, Tugujatim.id – Islam mengenal beberapa bulan mulia. Salah satunya adalah bulan Rajab. Namun, bulan ini disebut dengan bulan haram. Apa artinya?
Pengajar sekaligus Dewan Asatidz dari Ponpes Al-Amin Mojokerto Hendra Nainggolan SPd memberikan beberapa penjelasan mengenai mengapa bulan Rajab disebut bulan haram.
“Rajab termasuk bulan haram itu karena merujuk pada firman Allah yaitu surat At-Taubah Ayat 36,” kata Gus Hendra, sapaan akrab Hendra Nainggolan SPd pada Senin (23/01/2023).
Tak hanya itu, dia mengatakan, Rasulullah SAW memberikan teladan dengan memperbanyak berdoa pada bulan Rajab. Doa tersebut adalah:
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Artinya:
“Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”
Dalam bulan Rajab disebut bulan haram karena ada larangan-larangan berperang. Larangan tersebut termaktub dalam surat Al Baqarah Ayat 217.
“Bulan Rajab disebut bulan haram karena dilarang untuk berperang. Seperti dalam surat Al Baqarah Ayat 217,” tambah Gus Hendra.
Bulan Rajab juga merupakan bulan yang mustajab. Dalam KBBI, arti mustajab adalah dapat dengan mudah, manjur, mujarab. Artinya, dalam bulan Rajab diyakini banyak doa yang akan mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
“Imam Syafii dalam kitab Al-Umm sudah menjelaskan bahwa bulan Rajab itu bulan mustajab. Maka dianjurkan banyak berdoa semoga doa-doa nanti dikabulkan oleh Allah SWT,” sambung pria asal Riau itu.
Dalam bulan ini juga ada peristiwa yang istimewa. Peristiwa itu adalah Isra dan Mikraj Rasulullah SAW serta perintah ibadah salat wajib lima waktu yang dititahkan Allah SWT langsung oleh Rasulullah SAW tanpa perantara malaikat Jibril AS.