MALANG, Tugujatim.id – Siapa sih yang nggak suka sama makanan instan ketika saat dilanda pandemi Covid-19 seperti ini karena aktivitas serba dibatasi dan nggak mau repot-repot untuk menyajikannya. Mungkin di antara Anda ada yang menyukai makanan cepat saji seperti frozen food yang menjadi produk primadona UMKM di Kota Malang.
Ya, potensi besar usaha frozen food itu memiliki konsumen dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk di Kota Malang. Tingginya potensi konsumen frozen food di Kota Malang, membuat banyak pengusaha asal luar kota berdondong-bondong menawarkan produknya. Salah satunya Bee Jay Seafoods asal Probolinggo.
Bahkan, Bee Jay Seafoods yang telah memiliki pasar ekspor hingga Malaysia dan Australia itu sangat berambisi membuka gerai di Kota Malang. Bee Jay Seafoods mencatat nilai ekspor tersebut mencapai Rp 55 miliar dalam setahun.
Sejak didirikan pada 2004 silam, Bee Jay Seafoods juga mulai menyasar pasar di Malang Raya pada 2020 lalu. Permintaan juga terus meningkat sejak pandemi Covid-19.
“Kami melihat potensinya cukup bagus di Kota Malang. Melihat dari masyarakatnya, banyak mahasiswa, menurut saya memang ini pasar yang pas,” ujar Direktur Operasional CV Bee Jay Seafoods Juda Mangitung.
Dia menyebutkan, sejak merambah pasar di Kota Malang, pihaknya sudah memiliki sekitar 50 reseller. Dia melanjutkan, omzet per bulan di Kota Malang bisa mencapai Rp 200 juta. Atas dasar itulah, Bee Jay Seafoods mulai mendirikan gerai di Kota Malang yang berada di Jalan Danau Limboto, Kota Malang, pada Desember 2021.
Berbagai jenis frozen food yang ditawarkan pun cukup beragam. Mulai dari Gyoza, Samosa, Nugget, Siomay, Kaki Naga, Tempura, Pangsit, Crispy Batter, Otak-Otak, dan berbagai olahan ikan laut lainnya.
Untuk diketahui, ikan laut menjadi bahan dasar utama yang dijaga agar kualitas produk olahan Bee Jay Seafoods ini juga tetap terjaga. Harga frozen food di Bee Jay Seafoods ini dibanderol mulai Rp 18 ribu-Rp 25 ribu per kemasan 250 gram.
“Target kami tentunya setinggi langit, tapi target penjualannya di kisaran Rp 400 juta per bulan untuk di Kota Malang,” ujarnya.