Menilik Jejak Penjajah Belanda di Wisata Sumber Ragil Kuning Kediri 

Herlianto A

News

Sumari menunjukan bangunan bertuliskan HVA 1908 peninggalan Masa Kolonial, Minggu (30/1/2022).
Sumari menunjukan bangunan bertuliskan HVA 1908 peninggalan Masa Kolonial, Minggu (30/1/2022). (Foto: Pipit Syahrodin/Tugu Jatim)

KEDIRI, Tugujatim.id – Sumber Air Ragil Kuning di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri menjadi salah satu tempat wisata yang diminati warga. Pasalnya, tidak hanya lokasinya yang masih sangat asri tetapi juga memiliki sejarah yang penting di zaman penjajahan Belanda yang jejaknya masih bisa dilihat hari ini.

Sumber Air Ragil Kuning di era kolonial Belanda digunakan untuk memasok air ke Rumah Sakit Perusahaan Perkebunan bernama Handelsvereeniging Amsterdam (HVA). Artinya, sumber ini telah memberi banyak kehidupan pada waktu itu.

Menariknya, aset peninggalan sejarah itu masih terjaga. Anda masih bisa melihatnya langsung. Beberapa alatnya, misalnya, pipa bawah tanah yang membentang sepanjangan sekitar 5 kilometer dari lokasi sumber menuju rumah sakit yang terletak di Desa Tulungrejo, Kota Pare, sejak tahun 1908.

“Sampai sekarang pipanya masih ada, dan bangunan bertuliskan HVA 1908 bekas Belanda itu juga masih ada,” ungkap Kelapa Desa Krenceng, Sumari, saat diwawancarai, Minggu (30/1/2022).

Sebelum disulap menjadi wisata andalan Desa. Air dari Sumber tersebut selain untuk rumah sakit, juga ada dua perusahaan yang memasok air dari Desa Krenceng itu. Namun, sekarang sudah menggunakan PDAM di Pare sejak tahun 2004.

f6be527d bc1c 45e6 b82f a48a6ce4389c
Alam yang masih terjaga di Sumber Ragil Kuning di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. (Foto: Pipit Syahrodin/Tugu Jatim)

“Ada dua perusahaan juga menggunakan air itu, sekarang namanya Indocorn dan Perusahaan pengembangan ulat sutra di Kepung. Sekarang sudah menggunakan PDAM untuk kebutuhan masyarakat di Pare,” tambah Sumari.

Hal menarik lainya, tempat bersejarah yang baru dikelola jadi wisata pada tahun 2018 itu sudah dibangunkan kolam renang dan pemancingan yang airnya langsung dari mata air yang diberi nama Ragil Kuning. Sumari mengatakan nama itu diambil dari orang yang pertama kali membabat Desa.

“Namanya mbah Ragil Kuning, ada pundennya di sebelah selatan sumber,” ungkapnya.

Dia mengatakan air dari mata air ragil kuning masih alami dan jernih. Tak jarang warga desa dan pengunjung meminum langsung. Bahkan bukti alam yang masih terjaga di wisata tersebut pada saat musim hujan sekitar mata air ditumbuhi jamur tiram alami yang diambil warga untuk lauk makan.

“Meskipun ini kita jadikan tempat wisata, kita tidak akan mengubah kondisi lingkungan sekitar yang masih alami. Kita hanya memperbaiki jalan dan mamanfaatkan yang ada,” pungkanya.

Untuk menuju ke sumber Air Ragil Kuning Anda harus masuk sejauh kurang lebih 2 kilometer dan melewati area lahan tebu dari jalan umum yang menghubungkan Kediri-Malang.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...