Tugujatim.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, selama PPKM Darurat pada 3-5 Juli 2021, mobilitas masyarakat di Jatim dan Bali masih tinggi.
“(Penurunan mobilitas) terutama di Jawa Timur dan Bali yang menunjukkan penurunan paling rendah,” ujar Luhut dalam keterangan persnya secara virtual, Selasa (06/07/2021).
Karena itu, Luhut meminta semua pihak untuk terus disiplin dalam menerapkan PPKM Darurat demi keselamatan bangsa.
Also Read
“Kami akan tetap konsisten menerapkan PPKM Darurat dan melakukan penyekatan mobilitas warga untuk keselamatan kita semua,” harapnya.
Menurut Luhut, untuk menekan laju pandemi Covid-19 yang saat ini mengalami lonjakan diperlukan setidaknya penurunan mobilitas masyarakat sebesar 30 persen.
“Menurut analisis kami, dibutuhkan penurunan mobilitas minimal 30 persen dan ini sudah saya brief ke semua teman-teman polisi maupun TNI, para gubernur, para bupati, dan wali kota,” ujarnya.
Bahkan, Luhut menambahkan, dalam menghadapi Covid-19 varian Delta yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi, mobilitas masyarakat perlu ditekan hingga 50 persen.
“Kami berharap kalau bisa dalam minggu ini kita sudah 50 persen. Saya kira minggu depan kita akan mulai melihat flattening, kemudian melihat secara perlahan kurva Covid-19 mulai menurun,” tuturnya.
Menko Marves menegaskan, pemerintah terus memonitor mobilitas masyarakat melalui indeks mobilitas dan data cahaya malam (night-light), khususnya pada masa implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali yang mulai berlaku sejak 3 Juli ini.
“Kami juga sudah menyiapkan metodologi monitoring PPKM Darurat melalui indeks mobilitas dan cahaya malam. Kita engage Facebook Mobility dan Google Traffic serta cahaya malam dengan NASA. Jadi, kita bisa melihat pelaksanaan PPKM ini dijalankan dengan baik atau tidak,” ujarnya.
Indeks mobilitas gabungan pada PPKM Darurat ini, Luhut menambahkan, akan bandingkan dengan periode baseline, yaitu 24 Mei-6 Juni sehingga data yang didapat lebih akurat.