MALANG, Tugujatim.id – Untuk meningkatkan minat baca masyarakat di tengah pandemi Covid-19, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Malang terus melakukan terobosan. Terbaru, mereka memberikan layanan drive thru.
Selain memudahkan masyarakat dalam hal meminjam buku, juga merancang penerapan protokol kesehatan (prokes), termasuk meminimalisasi adanya kerumunan di dalam perpustakaan.
“Konsepnya drive-thru. Kami mengurangi bertemu langsung dengan masyarakat yang biasa dilayani di ruangan perpustakaan. Jadi, kalau bawa kendaraan, ya peminjam buku nggak harus turun. Selain itu, bisa melayani peminjaman dan pengembalian buku,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang Suwardjana Jumat (05/02/2021).
Menurut dia, untuk dapat memanfaatkan fasilitas pengembalian dan peminjaman buku, masyarakat tidak perlu repot mengurus administrasi kepada petugas. Cukup melalui aplikasi M-Mobilib yang tengah dikembangkan Perpustakaan Umum Kota Malang.
Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat mendaftar menjadi anggota perpustakaan melalui HP masing-masing. Jika ingin mencetak kartu anggota juga tinggal menunjukkan aplikasi tersebut.
“Nanti tinggal pesan ingin judul apa lewat aplikasi ini. Besok ambil di layanan drive-thru,” terangnya.
Disamping itu, apabila peminjam tidak bisa datang untuk mengambil buku yang dipinjam, pihaknya menyediakan layanan Drab (Datang Antarkan Buku) di aplikasi Android secara gratis.
Suwardjana juga menambahkan, saat ini persyaratan meminjam buku sudah mudah. “Tidak butuh surat RT-RW, yang penting kalau mau baca di sini harus reservasi dulu karena masa pandemi, jadi kami batasi hanya 50 orang,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, upaya-upaya ini untuk tetap meningkatkan minat baca masyarakat Kota Malang yang masih tertinggi di Jawa Timur. “Kota Malang adalah tertinggi se-Jawa Timur meskipun pandemi. Sebab, selama pandemi ini kan kami juga mengembangkan berbagai inovasi untuk jemput bola dan memudahkan masyarakat,” tutup dia.
Total, ada 300 ribu judul buku yang tersedia di perpustakaan umum tersebut. Di mana setiap satu judul buku biasanya tercetak lebih dari 5 eksemplar. Meliputi buku sejarah Kota Malang, fiksi, pelajaran, dan lain-lainnya. (fen/ln)