TUBAN, Tugujatim.id – Kelangkaan minyak goreng masih dialami di berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Tuban. Padahal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim mencatat setidaknya ada 6 pabrik dan 5 distributor minyak goreng yang berdiri di Jatim.
“Ini menjadi perhatian khusus, kenapa di Jatim mengalami kelangkaan minyak goreng, terutama pada Februari 2022. Padahal, ada banyak pabrik dan distributor lho,” ujar Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban Agus Wijaya dalam dialog pagi di siaran radio milik Pemerintah Kabupaten Tuban, Senin (07/03/2022).
Agus menambahkan, situasi itu membuat dirjen perdagangan dalam negeri untuk hadir beberapa hari di Jatim, mengawasi sekaligus mengintervensi produsen pabrik minyak goreng.
“Kalau di Tuban, upaya untuk mengatasi telah kami lakukan dengan salah satu produsen minyak goreng. Alhamdulillah, sudah kami gelar operasi pasar. Pertama di samsat bersamaan dengan kunjungan Gubernur Bu Khofifah dan kedua di Pujasera GOR Rangga Jaya Anoraga dengan harga per liter Rp13.500,” terang Agus.

Mantan Kabag Humas Pemkab Tuban ini juga terus intens berkomunikasi dengan distributor untuk dialokasikan operasi pasar tahap ketiga. Tak tanggung-tanggung, dinas koperasi UKM dan perdagangan mengajukan 42 ribu liter pada Maret 2022 menjelang bulan puasa.
“Kami ajukan 42 ribu liter dan tinggal nunggu ACC untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng,” kata Agus.
Nantinya operasi pasar minyak goreng dalam bentuk kemasan sederhana akan dilakukan di 20 kecamatan. Alokasi tiap kecamatan akan disesuaikan dengan jumlah kepadatan penduduknya.
“Semoga kuota minyak goreng yang kami ajukan disetujui agar saat puasa tahun ini dapat terpenuhi,” ujarnya.
Untuk diketahui, selama Februari ini pemkab telah menggelar dua kali operasi pasar minyak goreng. Setidaknya jumlah distribusinya mencapai 178.743 liter untuk menyuplai pasar tradisional dan kios atau toko kelontong.
Meski harga satuan belum bisa sesuai dengan harga eceran tertinggi, tapi menurutnya jumlah tersebut dapat mengisi persediaan minyak goreng di masyarakat dalam sebulan.
Agus pun meyakinkan, persediaan minyak di Kabupaten Tuban saat ini masih cukup meski dengan harga bervariasi, khususnya di toko kelontong atau pasar.
“Harga masih berkisar mulai Rp17 ribu-Rp21 ribu,” ujar Agus.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim