MOJOKERTO, Tugujatim.id – Sejumlah titik di Kawasan Kabupaten Mojokerto rawan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hampir setiap hari terjadi peristiwa kebakaran lahan, bahkan intensitas kebakaran cenderung mengalami peningkatan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto merespon secara dini sebagai bentuk kewaspadaan akan Karhutla dengan ditekennya Keputusan Bupati Mojokerto tentang Status Darurat Karhutla. Status tersebut berlaku sejak 19 Juni hingga 15 November 2024.
“Andai diperlukan, (status) bisa diperpanjang. Sementara besar kemungkinan pada November itu malah beralih ke status lain. Biasanya beralih ke status tanggap hidrometeorologi,” kata beber Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Selasa (17/09/2024).
Khakim mengakui, intensitas kebakaran kian meningkat. Kebakaran lahan saja hampir setiap hari terjadi dengan tingkat kesulitan bervariasi. “Bisa dalam satu hari dua sampai tiga kejadian (kebakaran). Variasinya mulai tingkat kesulitan pemadaman api hingga variasi tempat kejadian, yakni lahan atau hutan,” tandasnya.
Dalam catatan BPBD Kabupaten Mojokerto, karhutla melanda di semua kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Sementara, penyebab karhutla pun bervariasi. “Faktor-faktor yang menjadi penyebab seringnya berasal dari manusia. Seperti karena bakar-bakar, akhirnya merembet dan terjadi kebakaran,” urai Khakim.
Seperti bencana kebakaran lahan di Japanan, Kemlagi, Kabupaten Mojokerto pada Selasa (10/09/2024). Lalu, kebakaran hutan melanda wilayah Perhutani di Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Wilayah yang dimaksud oleh Khakim tersebar mulai di daerah utara sungai Brantas hingga kawasan pegunungan Anjasmoro. Seperti tahun lalu, kebakaran juga sering terjadi di wilayah tersebut.
“Maka mohon hati-hati, jangan bakar-bakar sembarangan, termasuk buang puntung rokok sembarangan. Karena bencana bisa berawal dari hal-hal kecil,” ungkap Khakim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko