News  

Musim Hujan, Bupati Pasuruan Imbau Warga Cegah Banjir dengan Bersih-Bersih Selokan

Genangan banjir di jalan raya Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, akibat selokan tertutup sampah. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Genangan banjir di jalan raya Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, akibat selokan tertutup sampah. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id – Memasuki musim hujan, Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah banjir dengan membersihkan sampah yang menyumbat saluran air dan selokan di sekitar rumah. Menurut Gus Irsyad, sapaan akrabnya, datangnya musim hujan sering kali dibarengi dengan potensi terjadinya bencana banjir, tanah longsor, bahkan angin kencang yang bisa terjadi tanpa diduga.

“Saya imbau kepada masyarakat agar bekerja sama memantau saluran air di wilayahnya masing-masing. Jangan sampai ada sampahh yang menyumbat, nantinya bisa jadi genangan banjir,” ujar Gus Irsyad.

Dia berharap dengan upaya gotong royong membersihkan selokan, warga akan semakin sadar dan waspada akan segala potensi bencana banjir sehingga dapat diantisipasi sejak dini.

“Saya harap warga tetap waspada bila hujan deras agar bisa menjaga diri dan keluarganya dari potensi banjir serta bencana lainnya,” ungkapnya.

Gus Irsyad juga mengingatkan warga agar menghilangkan kebiasaan buang sampah sembarangan, terutama di saluran air. Selain mengakibatkan banjir, sampah yang dibuang sembarangan juga akan mengganggu kesehatan warga.

“DLH sudah menyediakan tempat sampah hampir di semua wilayah. Saya imbau para warga agar membuang sampah di tempatnya. Jangan buang sampah di selokan, nanti kalau banjir warga sendiri yang rugi,” ungkapnya.

Sementara itu, Bu Rohma, seorang warga di Sidogiri, Kabupatan Pasuruan, mengatakan, di jalanan depan warungnya kerap ada genangan ketika hujan deras.

“Di sini kalau hujan deras pasti banjir gara-gara gorong-gorong tertutup sampah,” ungkap Bu Rohma, seorang pemilik warung di Sidogiri.

Bu Rohma menyayangkan perilaku warga yang kerap membuang sampah hingga menyumbat selokan yang ada di depan warungnya.

“Di belakang warung kan ada lapangan, biasanya banyak warga yang buang sampah sembarangan, jadi nyumbat gorong-gorong,” imbuhnya.