PASURUAN, Tugujatim.id – Sebanyak 12 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan dimutasi.
Sebanyak 12 kepala OPD Pemkot Pasuruan digeser untuk menempati posisi baru. Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf melantik 12 pejabat yang akan menempati posisi baru ini di Gedung Gradika Bhakti Praja, Senin (29/08/2022).
Nama-nama pejabat ASN Eselon II Kota Pasuruan yang dimutasi di antaranya Hery Dwi Sujatmiko yang kini menjabat Staf Ahli Hukum, Politik dan Pemerintahan, Kokoh Arie Hidayat sebagai Kepala Dinas Sosial, Imam Subekti sebagai Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, Mualif Arif sebagai Kepala Dinas Perikanan, Lucki Danardono sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Edy Ana Setyowidodo sebagai Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan.
Selain itu, Mokhammad Faqih yang menempati posisi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Yudhi Harnendro sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Mohammad Agus Fadjar (Asisten Perekonomian dan Pembangunan), Yudie Andi Prasetya sebagai Asisten Bidang Administrasi Umum, Siti Zuniati sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, dan terakhir Injoman Swasti sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah.
Gus Ipul mengungkapkan, tujuan dilakukan mutasi pejabat kali ini agar para kepala OPD bisa terus meningkatkan kinerjanya sebagai pelayanan masyarakat.
“Dengan mutasi, seluruh OPD diharapkan lebih dinamis, inspiratif, dan inovatif dalam setiap mengimplementasian program,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal PBNU ini juga menjelaskan, penempatan pejabat dalam mutasi kali ini menitikberatkan pada kebutuhan untuk percepatan pembangunan di masing-masing dinas.
“Mereka dipindah karena saya punya kebutuhan. Misalnya Pak Kokoh ditempatkan dinsos. Saya minta agar data bansos diperbaiki dan ditransformasikan dalam satu data yang valid akurat dan bisa jadi pegangan untuk mengambil kebijakan,” ungkapnya.
Gus Ipul juga berpesan kepada seluruh kepala OPD yang dimutasi agar tetap semangat. Menurut dia, sebagai ASN harus punya komitmen untuk bersedia ditempatkan di mana saja. ASN juga harus siap mengikuti arus pasang surut jabatan.
“Proses mutasi ini sangatlah panjang. Saya harus diskusi dengan Pak Wawali juga Pak Sekda. Kami juga perlu konsultasikan ke Jakarta, ketika sudah disetujui baru dilantik,” ujarnya.