JAKARTA, Tugujatim.id – Lupakan menjadi orang yang ingin dikagumi. Pemimpin hebat, dia justru lebih banyak terinspirasi, daripada menginspirasi. Sekelumit kata inilah yang menjadi aha momen, dalam sebuah diskusi terbatas di head office Paragon Corp di Kampung Baru, Jakarta Selatan bersama Salman Subakat, CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI), part of Paragon Corp, Rabu (31/7/2024).
Kata Salman, pemimpin transformatif, biasanya lahir dari kebiasaan orang yang ingin terus mencari inspirasi, serta ingin lingkungan di sekitarnya maju secara bersama-sama.”Orang akan lebih mudah terinspirasi, dari orang yang mudah terinspirasi,” katanya.
”Dengan demikian, jangan sampai kita ingin terus menginpirasi, tanpa kita terinspirasi dari orang-orang di sekitar kita,” kata pria generasi kedua Paragon Corp, perusahaan kosmetik yang membawahi sejumlah brand kenamaan Wardah, Make Over, Kahf, Emina, dan lain-lain.
Menurut dia, orang-orang di sekitar kita pasti banyak melakukan hal-hal baik, sekalipun itu adalah kebaikan kecil. Dengan demikian, kebaikan kecil setiap hari itu, harus menjadi sumber inspirasi kita, untuk menjadi pribadi yang lebih baik.”Karena kita hanya perlu mengetahui kebaikan-kebaikan dari orang, kita gak perlu tahu keburukan-keburukan orang lain,” imbuhnya.
Salah satu sumber kebaikan kecil yang sering terpampang nyata di sekitar kita itu adalah keguyupan atau kekompakan ini. Biasanya, yang sering menghantui perusahaan-perusahaan besar, semakin besar sebuah perusahaan, semakin berkurang nilai kekompakan.”Misal untuk ngobrol saja harus janjian, nah ini jangan sampai terjadi meskipun perusahaan sedang tumbuh-tumbuhnya,” imbuhnya.
Nilai-nilai luhur dari sebuah instansi atau perusahaan, harus terus menerus ditanamkan. Lantaran, lanjut Salman, tidak ada jalan cepat untuk sebuah proses menjadikan instansi dan perusahaan maju.”Tidak ada jalan cepat untuk menginspirasi,” jelas pria yang juga Majelis Wali Amanah (MWA) Institute Teknologi Bandung (ITB).
Dalam kesempatan tersebut, Salman juga mengingatkan pentingnya anak muda agar terus bekerja keras. Kata dia, selama ini kesan yang muncul seorang Salman hanyalah pemimpin perusahaan yang humanis.”Tapi jangan salah, saya bekerja kadang sampai 16 jam dalam sehari,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Irham Thoriq
Editor: Darmadi Sasongko