PAMEKASAN, Tugujatim.id – Bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) dan bantuan pokok non-tunai (BPNT) alokasi dana September 2022 disalurkan melalui PT Pos di Desa Kertagenah Laok, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura. Sayangnya, hal ini dicederai dugaan kasus pungli dana bansos yang dilakukan oknum perangkat desa dengan dalih seikhlasnya.
Pungli dana bansos tersebut adalah BLT BBM senilai Rp300 ribu untuk alokasi September-Oktober dan dana BPNT senilai Rp200 ribu alokasi September. Total bansos yang akan diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp500 ribu yang disalurkan oleh PT Pos pada Jumat (16/09/2022) di balai desa.
KPM berinisial, J, menuturkan, setelah warga menerima bansos, perangkat desa meminta uang dengan nilai “seikhlasnya” sebagai bentuk rasa terima kasih karena sudah diusulkan sebagai penerima manfaat.
“Saya diminta hadir ke balai desa karena ada undangan dari PT Pos bahwa saya termasuk penerima BLT BBM. Kemudian kepala dusunnya berpesan agar nanti setelah menerima bansosnya memberikan dana seikhlasnya sebagai bentuk rasa terima kasih karena sudah diusulkan sebagai penerima bantuan,” jelasnya.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kadur Rifqan menjelaskan, dalam penyaluran bantuan sosial melalui PT Pos tidak ada pemotongan, pungutan, atau pemberian seikhlasnya pada perangkat desa dalam bentuk apa pun.
“Bantuan sosial yang disalurkan PT Pos berjumlah Rp500 ribu, Rp300 ribu dana BLT BBM alokasi 2 bulan, Rp200 ribu dana BPNT alokasi September, KPM harus menerima utuh Rp500. Tidak ada pemotongan, pungutan, atau apa pun istilahnya. Kalau misalkan rasa berterima kasih itu tidak perlu diminta. Kalau ada oknum yang meminta, siapa pun itu laporkan saja,” jelas Rifqan.
Sementara itu, sudah ada 7 KPM yang sudah mengakui bahwa memang ada (oknum) perangkat desa yang meminta pungli dana bansos dengan dalih rasa terima kasih warga karena sudah diusulkan sebagai penerima bantuan sosial.