PASURUAN, Tugujatim.id – Orang tua dari balita yang meninggal akibat gagal ginjal akut, di Desa Kebonrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, melayangkan somasi ke Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Somasi itu dilayangkan Muhammad Sufian Sauri (30), ayah dari Muhammad Ali Subadar Hidayatullah (1), melalui penasihat hukumnya, M Sholeh.
M Sholeh menyatakan bahwa somasi dilayangkan karena merasa hingga saat ini belum ada perhatian lebih dari pemerintah pusat maupun daerah, terutama terhadap nasib kliennya sebagai keluarga yang anaknya jadi korban gagal ginjal akut.
“Soal Kanjuruhan saja presiden datang langsung menemui korban. Tapi kasus ini sangat disayangkan tidak ada perhatian, bupati tidak hadir, gubernur tidak hadir, yang hadir ke sini cuma perwakilan dinas kesehatan,” ucapnya, di kediaman keluarga korban, pada Sabtu (12/11/2022).
Menurut Sholeh, maraknya kasus gagal ginjal akut yang merenggut nyawa anak-anak di Indonesia ini, merupakan tanggung jawab pemerintah. Kesalahan pemerintah berada pada pihak BPOM yang dinilai kurang ketat mengawasi perusahaan farmasi, sehingga banyak beredar obat sirop dengan senyawa berbahaya etilen glikol di pasaran.
Di samping itu, menurut Sholeh, perusahaan farmasi yang melakukan pelanggaran, hingga kini seakan tidak menunjukkan rasa bersalah. “Bahkan sudah ada dua perusahaan yang sudah dilaporkan, tapi tidak ada perhatian, tidak ada permintaan maaf dari perusahaan farmasi,” sesalnya.
Dengan melayangkan somasi, pihaknya berharap Presiden Jokowi bisa turun tangan menangani masalah gagal ginjal akut, terutama dalam memberikan sanksi dan tekanan pada oknum perusahaan farmasi yang melanggar agar bertanggung jawab “Senin kita kirimkan somasi ke Presiden Jowkosi. Presiden kan punya hak menekan perusahaan farmasi,” ucapnya.
Sementara Muhammad Sufian Sauri memastikan bahwa anaknya divonis meninggal akibat gagal ginjal akut usai meminum obat sirop merk paracetamol sirup. Obat tersebut kini termasuk dalam 73 merk obat sirop yang resmi ditarik BPOM.
Dia berharap pemerintah bisa memberikan perhatian lebih bagi keluarga korban dan serius menuntaskan kasus gagal ginjal akut. “Harapannya pemerintah benar-benar bertanggung jawab dan tidak ada korban lagi. Semoga ada perhatian lebih untuk keluarga yang jadi korban kasus ini,” harapnya.