PASURUAN, Tugujatim.id – Pakar Geologi dari Departemen Teknik Sipil ITS Prof Indrasurya B Muchtar turun langsung ke lokasi tanah gerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (01/02/2025). Dia merekomendasikan agar warga segera direlokasi untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Menurut Prof Indrasurya, pergerakan tanah ini disebabkan oleh air permukaan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu retakan. Kondisi itu sangat membahayakan bagi keselamatan warga.
Baca Juga: Bus Brimob Tabrak Tiang Penunjuk Arah Exit Tol Pandaan-Malang di Pasuruan, Sopir Meninggal
“Jadi kalau retaknya itu tipis, tapi kedalamannya 10 meter itu tekanannya 10 ton per meter persegi,” ujar Prof Indrasurya pada Sabtu (01/02/2025).
Dia juga menyoroti faktor-faktor yang memperparah tanah gerak, seperti curamnya lereng dan tingginya curah hujan.
“Kelerengan curam dan hujannya lebat. Kalau hujannya tidak lebat tidak apa-apa,” ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, dia menyarankan agar aliran air hujan harus dibuat lancar agar tidak terjebak dan mempercepat pergerakan tanah.
Baca Juga: Vest Health si Rompi Pintar Mampu Antisipasi Risiko Kecelakaan Lalu Lintas
“Untuk mengurangi retakan, air hujannya harus lancar jangan sampai air buntu ngecembeng,” imbuhnya.
Namun, menurut dia, apabila pergerakan tanah semakin luas, biaya penanggungan akan sangat besar dan dalam kurun waktu 5-10 tahun lagi pergerakan tanah kemungkinan akan terjadi lagi. Dia pun menekankan bahwa pilihan terbaik bagi warga adalah pindah ke lokasi yang lebih aman.
“Kalau rumah-rumah itu retak orangnya tidak bisa tidur. Jadi sebaiknya jangan. Kalau tetap di situ lama-lama bisa sakit jiwa karena tidak bisa tidur. Kalau seperti ini pindah saja daripada melawan alam,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati