SURABAYA, Tugujatim.id – Kodam V Brawijaya mengakui ada prajurit yang melakukan kekerasan pada suporter tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (01/10/2022), seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam Lanjutan BRI Liga 1 2022.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto mengatakannya seusai melakukan upacara peringatan HUT TNI pada Rabu (05/10/2022). Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto mengakui ada prajuritnya yang bertindak melampaui batas dalam tragedi Kanjuruhan.
Jenderal bintang dua itu meminta maaf dan menegaskan akan memproses hukum prajuritnya yang terlibat kekerasan terhadap suporter Arema dalam tragedi yang merenggut sedikitnya 130 nyawa dan puluhan korban luka-luka itu.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, di mana ada prajurit kami yang bertindak di luar yang semestinya sehingga beberapa suporter Arema yang mungkin tersakiti,” katanya saat doorstop.
Dia memastikan prajurit yang melakukan tindak kekerasan tersebut akan diproses secara hukum jika dinyatakan bersalah.
“Ada sekitar lima prajurit yang sekarang dalam proses pemeriksaan di Pomdam V/Brawijaya Malang. Nanti dilihat perkembangannya seperti apa,” terangnya saat menjelaskan soal insiden suporter tragedi Kanjuruhan.
Nurchahyanto mengatakan, meski ada beberapa prajurit yang melakukan pelanggaran, di sisi lain banyak prajurit TNI yang juga membantu membukakan jalan untuk proses evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan.
“Di sisi lain para media juga melihat para prajurit kami juga bahu-membahu dengan Aremania dengan pihak kepolisian memberikan pertolongan pertama saat terjadinya kerusuhan. Saya apresiasi kinerja mereka,” ujarnya.