JEMBER, Tugujatim.id – Acara bertajuk Panggung Gembira yang diselenggarakan MTs Unggulan Al-Qodiri Jember menjadi ajang kreativitas dan kaderisasi kepemimpinan para santri untuk menciptakan sosok pemimpin yang berkelanjutan.
Para santri diberikan kesempatan untuk merancang dan menyelenggarakan acara yang terbilang cukup mewah bagi tingkatan pendidikan MTs. Berdasarkan pantauan Tugujatim.id di lokasi acara, terlihat panggung megah berdiri di tengah lapangan.
Tidak hanya itu, berbagai pertunjukan dihadirkan, mulai dari teatrikal yang sarat akan pesan mendalam hingga debat berbahasa Arab yang menunjukkan kompetensi para santri MTS Unggulan Al-Qodiri.
Sekretaris Pimpinan MTs Unggulan Al-Qodiri Jember Eko Mulyadi menjelaskan, kegiatan tersebut menjadi wadah bagi para santri di akhir tahun keenam mengenyam pendidikan di Yayasan Al-Qodiri. Dia mengaku, acara tersebut sebagai perwujudan misi yayasan, yaitu mewujudkan kepemimpinan dan sistem kaderisasi yang berkelanjutan.
“Acara ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh madrasah unggulan Al-Qodiri Jember dan ini merupakan ajang kreasi santri, jadi anak-anak yang telah menempuh pendidikan di sini selama enam tahun,” ujar Eko Mulyadi saat dikonfirmasi Tugujatim.id pada Rabu (29/01/2025).
Eko Mulyadi menegaskan, meski puncak acara hanya berlangsung dalam sehari, tetapi pihaknya menekankan pada proses panjang yang ditempuh para santri saat mengenyam pendidikan di Yayasan Al-Qodiri.
Baca Juga: Gudang Pembuatan Helm di Mojokerto Terbakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta Rupiah
“Di balik kegiatan yang baik, kegiatan besar, berarti juga ada proses yang besar, bahkan pengkaderan itu dimulai dari pembentukan panitia, dari rapat-rapat internal, dan ini semua melibatkan semua santri,” jelas Eko Mulyadi.
Termasuk panggung megah yang berdiri di lapangan, merupakan karya para santri MTs Al-Qodiri. Eko Mulyadi melanjutkan, pihaknya sengaja melarang para santri untuk menggunakan banner sebagai latar belakang panggung.
“Kami melarang penggunaan banner supaya kreativitas mereka tidak hanya terbatas dari banner saja,” tegasnya.
Menurut dia, melalui acara panggung gembira, terdapat nilai-nilai yang tetap dipertahankan dan selalu ditanamkan kepada santri, seperti nilai kedisiplinan hingga nilai-nilai kepemimpinan.

“Kegiatan ini bagi kami merawat peraturan. Kami ada peraturan tidak boleh membuang sampah sembarang, tidak boleh adanya acara ini itu malah membuat sampah di mana-mana,” tambah Eko Mulyadi.
Selain itu, di lingkungan Yayasan Al-Qodiri juga terdapat aturan bagi para santri untuk menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris 24 jam.
“Makanya kegiatan ini bukan menjadi ajang untuk melanggar, tetapi untuk memperkuat peraturan yang sudah ada,” tandas Eko Mulyadi.
Baca Juga: Perayaan Imlek di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Atraksi Barongsai Pikat Warga dari Berbagai Daerah
Sementara itu, salah seorang santri yang sekaligus menjadi panitia, Nadina mengaku, hanya membutuhkan waktu sebulan untuk mempersiapkan acara Panggung Gembira.
“Kegiatan ini murni dari siswa-siswi MTs Unggulan Al-Qodiri dan dibimbing oleh para guru,” terang Nadina.
Dia mengaku, beberapa proses persiapan dirasa sulit, salah satunya terkait pembuatan panggung karena harus dibuat dengan manual, tidak seperti saat penggunaan banner.
“Dari pembuatan panggung, cara membuat panggungnya itu kami harus mengecat secara manual dan lain-lain, itu membutuhkan waktu sekitar sebulan lebih,” ujar Nadina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati