SURABAYA, Tugujatim.id – Wali Kota Eri Cahyadi menyebut jika maraknya parkir liar menjadi penyebab adanya kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Surabaya. Eri mengaku, selama pemantauan dia sering melihat kendaaraan yang parkir tidak sesuai titik. Inilah menjadi penyebab adanya kebocoran PAD.
“Ada tanda larangan parkir besar, di sana ada mobil sampai dinoan (harian), terus (PAD) tidak bocor bagaimana. Makanya saya bilang mulai pukul 07.00 sampai 16.00, lalu sif kedua sampai pukul 23.00 (ada petugas) sehingga tidak ada mobil parkir di sana. Itu kerja cerdas untuk meningkatkan PAD,” kata Eri Cahyadi, Selasa (02/01/2024).
Baca Juga: Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Polda Jatim Tetapkan 3 Tersangka
Mengingat restribusi parkir umum memang menjadi salah satu penyumbang PAD, maka Pemkot Surabaya meminta dinas perhubungan (dishub) untuk lebih masif mengawasi.
“Setiap ada tanda larangan parkir, maka selama jam kerja, plus 5 jam berikutnya, maka harus ada petugas (dishub) di titik itu,” ucapnya.
Solusi yang ditawarkan oleh Pemkot Surabaya untuk mencegah adanya kebocoran adalah dengan memasang CCTV di setiap restoran, tepi jalan umum, dan beberapa titik lainnya yang menjadi krusial.
“Yang restoran juga begitu. Kalau cerdas lagi, setiap restoran itu dikasih CCTV di jalannya, untuk menghantam (memantau) parkirnya, berapa mobil yang parkir. Jadi ada mobil parkir langsung kebaca CCTV,” ujarnya.
Baca Juga: 8 Daftar Mobil 100 Jutaan dengan Kualitas Terbaik, Paling Laris meski Second
Lebih lanjut, mantan kepala Bappeko tersebut juga meminta dishub untuk melaporkan pendataan restribusi parkir setiap hari untuk menutup target yang belum tercapai.
“Jadi saya minta setiap hari orang yang menjadi nomor satu, harus membuat laporan dimasukkan kepada kepala PD (Perangkat Daerah). Yang dimasukkan dalam laporan itu harus sesuai dengan tupoksinya, jadi kelihatan,” ujarnya memberi solusi soal parkir liar.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati