TUBAN, Tugujatim.id – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda seluruh negeri, berdampak pada melonjaknya harga sejumlah barang. Tidak terkecuali harga sembako juga ikut naik.
Hal tersebut direspon Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Ika Unair) dengan membuat pasar murah di Gedung Olahraga Rangga Jaya Anoraga, Tuban, pada Sabtu pagi (24/9/2022).
“Ini sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi Pemprov Jatim dan Ika Unair untuk memberikan penguatan daya beli masyarakat supaya kenaikan harga BBM ini tidak memberikan dampak serius bagi daya beli masyarakat,” jelas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dalam Peringatan HUT ke-50 IKA Unair.
Menurut Khofifah, pasar murah adalah bagian dari ikhtiar untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat dalam rangka pengendalian inflasi, terutama akibat dampak kenaikan BBM.
“Saya keliling di mana-mana format seperti ini kita lakukan, Pemprov Jatim sendiri menyiapkan Rp257 miliar program perlindungan sosial,” ujarnya.
Pihaknya berharap, kegiatan pasar murah seperti ini bisa memberi akses lebih mudah dan lebih murah untuk bisa memberikan stabilisasi kekuatan daya beli masyarakat, terutama dampak dari kemungkinan potensi inflasi dan kenaikan BBM.
Selain itu, Khofifah menjelaskan bahwa program subsidi juga diberikan Pemprov Jatim untuk pengguna moda transportasi angkutan sungai dan danau antar pulau. Juga subsidi bagi pengguna Trans Jatim Connect yang sementara masih beroperasi di Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
“Kemudian Trans Jatim connect itu juga disubsidi, serta beberapa bantuan perlindungan sosial seperti bebas pajak untuk ojol dan angkot, untuk nelayan, dan lainnya dengan total Rp257 miliar,” jelasnya.
Khofifah juga menyebut ada bantuan subsidi token listrik bagi masyarakat yang pernah mendapatkan sambungan listrik secara gratis. Ia menerangkan bahwa bantuan subsidi token listrik akan cair setelah P-APBD cair.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan perhatian Gubernur Jatim kepada masyarakat kabupaten Tuban. Berbagai program pembangunan di Kabupaten Tuban diselaraskan dengan Pemprov Jatim. Tujuannya, sebagai bentuk sinergitas dan percepatan pembangunan demi kemajuan Kabupaten Tuban.
“Sesuai dengan arahan Bu Gubernur Jatim, pembangunan di Kabupaten Tuban mengedepankan prinsip kolaboratif agar mampu menyentuh semua aspek dan manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Mas Lindra, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa diadakannya pasar murah sebagai bentuk intervensi untuk menstabilkan harga sembako untuk menekankan laju inflasi di Kabupaten Tuban.
Saat ini, Pemkab Tuban juga tengah melakukan pendataan dan sinkronisasi terkait pelaksanaan program perlindungan sosial. “Pemkab Tuban telah mengalokasikan 2 persen dari total anggaran untuk program perlindungan sosial ini,” pungkasnya.