MALANG, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten Malang menargetkan pemindahan isolasi mandiri (isoman) di rumah ke isolasi terpusat (isoter) rampung 100 persen dalam dua pekan ke depan. Pemindahan ini dilakukan demi meminimalisir penyebaran Covid-19 dari warga isoman di rumah.
Camat Kepanjen, Eko Margianto menuturkan bahwa tak semua warga yang menjalani isoman di rumah dapat digeser ke isoter. Hal itu lantaran juga terdapat permasalahan sosial mendasar yang menurutnya juga harus dikaji.
“Kalau ada warga isoman yang memiliki ternak sapi, sedangkan di rumah hanya ada anak kecil atau perempuan yang tak mampu cari pakan ternak. Kalau kita tarik dia ke isoter maka kami juga harus bisa menyelesaikan permasalahan ternaknya,” ujarnya, Minggu (15/8/2021).
“Permasalahan di bawah ini juga harus diperhitungkan juga. Ini adalah permasalahan sosial yang juga harus dikaji juga,” imbuhnya.

Menurutnya, warga isoman yang akan dipindah ke isoter adalah orang tanpa gejala (OTG) yang memiliki rumah tidak berstandar isolasi mandiri. Untuk itu perlu pengkajian kelayakan rumah tersebut, mulai jumlah kamar tidur, kamar mandi hingga ventilasi.
“Kalau mereka diminta memilih ya pasti pada memilih di rumah. Sementara isoter ini kan juga masih baru berjalan sekitar sebulan. Makanya kita juga perlu mengedukasi masyarakat dulu,” ucapnya.
Disebutkan, sejauh ini pihaknya sudah memindahkan 18 isoman ke Isoter Kepanjen. Sedangkan total warga Kepanjen yang menjalani isoman ada sebanyak 162 orang. Namun disebutkan, 162 isoman itu juga terbagi dari OTG dan bergejala ringan.
“Sedangkan yang bergejala juga akan dipilah mana yang ringan, sedang dan berat. Yang berat ke RS sedangkan yang sedang kita usahakan digeser ke Safe House Rusunawa,” paparnya.
“Sementara yang wajib digeser ke isoter ini adalah OTG karena standar isoter hanya untuk OTG,” imbuhnya.
Namun dia optimis dalam tiga hari kedepan, warga isoman di Kecamatan Kepanjen yang tak memiliki rumah layak dan berstandar isolasi mandiri akan bisa digeser seluruhnya ke isoter.