TUBAN, Tugujatim.id – Tingginya angka permohonan dispensasi nikah (diska) selama 2022 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi perhatian sejumlah pihak. Salah satunya Kepala Madrasah Aliyah (MA) Ash Shomadiyah Tuban, Riza Shalihudin Habibi.
“Jangan sampai dengan dalih hamil di luar nikah, kebebasan pergaulan berujung pada kekerasan seksual menjadi dasar nikah dini dan putus sekolah,” ucap Gus Riza, sapaan akrabnya.
Menantu KH Mustofa Bisri atau dikenal sebagai Gus Mus itu mengatakan, negara harusnya hadir mengatasi permasalahan ini. Salah satunya dengan membentuk kurikulum pendidikan pra nikah yang masif disampaikan ke siswa.

“Kita prihatin, angka permintaan diska usianya semakin rendah, dari 18 sampai 16 tahun. Ini harus tersampaikan ke siswa. Bagaimana hasrat seksual yang alamiah dijamin oleh Tuhan lewat pernikahan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, negara harusnya menjamin pendidikan dasar 12 tahun kepada para pelaku diska yang putus sekolah. “Entah itu kasusnya narkoba, kriminal, maupun yang lainnya, negara (harus) menjamin pendidikan mereka,” ucapnya.
“Bisa dibayangkan jika siswa yang mengalami kasus itu tidak melanjutkan pendidikan. Sementara nanti mereka akan menjadi calon bapak maupun ibu, akan seperti apa generasi selanjutnya? Itu harusnya menjadi atensi pemerintah. Jangan sampai menambah angka putus sekolah,” pungkasnya.