Tugujatim.id – Krisis pangan akibat kekeringan yang berkepanjangan, dampak dari anomali cuaca Elnino, membuat pemerintah Indonesia membuka kran impor beras dari Cina. Hal tersebut lantaran harga beras yang semakin hari kian mencekik leher karena keterlambatan panen petani nusantara.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso menuturkan bahwa upaya menghadirkan beras dari negeri tirai bambu menjadi salah satu cara menstabilkan harga pangan ini.
“Fenomena Elnino yang melanda di wilayah kita, sehingga prediksi awal tahun 2024 Januari sampai Maret belum ada panenan padi karena mundur,” ucap Buwas, sapaannya, dikutip dari antara.com, pada Sabtu (14/10/2023).
Purnawirawan jenderal polisi berpangkat akhir bintang tiga ini menyampaikan, krisis pangan tidak hanya dialami Indonesia, namun juga dirasakan sejumlah negara lainnya. Sehingga, jika tidak segera menjajaki kerja sama di masa Elnino, maka akan kesulitan ke depannya karena berebut beras dengan negara lainnya.
“Pemerintah sudah harus mempersiapkan. Jangan sampai nanti saat membutuhkan, baru berebut dengan negara lain,” ucapnya.
Saat ini, Presiden Joko Widodo tengah membangun kerja sama dengan negara yang dipimpin oleh Xi Jinping itu untuk mempersiapkan satu juta ton beras.
Diharapkan, beras yang dikirim Cina ini bisa memenuhi kebutuhan nasional di masa Elnino. Selain itu, Indonesia juga tidak menerima langsung satu juta ton beras. Namun tergantung selisih kebutuhan dari hasil produksi petani dalam negeri. “Ya kita melihat kebutuhan kita, tapi yang jelas Cina sudah mempersiapkan,” pungkasnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti