MALANG, Tugujatim.id – Belum usainya pandemi Covid-19 hingga saat ini, tampaknya membuat Pemkab Malang sudah bersiap-siap mengembangkan sektor peternakan di Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dengan pengadaan bibit sapi cross betina, sapi perah, dan kambing etawa yang nilainya sangat luar biasa fantastis. Untuk satu paket sapi saja, nilainya lebih dari Rp 1,5 miliar.
Dan berdasarkan data https://lpse.malangkab.go.id/eproc4, ada 4 paket sapi yang dimasukkan dalam pengadaan. Di antaranya adalah pengadaan sapi bibit cross betina (paket II) dengan nilai pagu Rp 1.900.000.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 1.707.625.000. Lalu ada juga pengadaan sapi bibit cross betina (paket I) dengan nilai pagu Rp 2.000.000.000 dan nilai HPS Rp 1.797.500.000.
Untuk pengadaan sapi perah nilai pagunya Rp 2.376.000.000 dan nilai HPS-nya Rp 2.369.700.000. Sementara untuk pengadaan kambing peranakan etawa nilai pagunya Rp 1.812.559.000 dan nilai HPS Rp 1.613.080.000.
Plt Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Malang Ferry Hari Agung membenarkan jumlah pengadaan yang nilainya fantastis tersebut yang rencana akan disalurkan kepada dinas peternakan dan kesehatan hewan.
“Benar ada pengadaan dari dinas peternakan dan kesehatan hewan pada 2021. Ada bibit sapi cross betina (paket 1), pengadaan bibit sapi cross betina (paket 2), pengadaan sapi perah, dan pengadaan peranakan kambing etawa,” terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (03/09/2021).
Namun, dia tidak ingin mengungkapkan secara rinci terkait siapa pemenang tender terkait pengadaan sapi dan kambing tersebut.
“Dalam hal ini kami hanya melaksanakan tendernya, terkait spek dan dokumen persyaratan itu yang buat adalah PPKOM. Jadi lebih detailnya itu melalui PPKOM. Tapi pemenang (tender) memang belum, karena saat ini masih download dokumen dan memasukkan penawaran,” paparnya.
Dia juga mengatakan, memang pada tahun ini pengadaan sapi dan kambing memang lebih banyak daripada tahun lalu.
“Tahun ini memang lebih banyak dari tahun lalu secara total. Tapi, semua itu kalah jauh dari sebelum Covid-19.
Alasan tahun ini lebih banyak karena memang banyak target yang akhirnya di-refocusing pada tahun 2020 lalu, dan akhirnya paketnya berkurang.
“Jika pada 2020 pengadaan barang di Kabupaten Malang mencapai 200-300 paket. Namun, saat ini hanya berkisar 150 paket secara total,” paparnya.
Terakhir, saat disinggung mengenai pengadaan dari dinas peternakan dan kesehatan hewan, tahun ini jauh lebih banyak dari sebelumnya. Sebab, pihaknya mengingat bahwa di tahun-tahun sebelumnya nilainya tidak mencapai Rp 1 miliar.
“Kalau nilai rupiahnya bisa lebih kecil, tapi kalau sekarang di atas Rp 1 miliar semua,” ujarnya.