Nganjuk – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk mendapat kritik keras dari DPRD Kabupaten Nganjuk. Bagaimana tidak, di tengah krisis badai pandemi virus corona, Pemkab Nganjuk justru melakukan lelang pengadaan mobil Aphard seharga Rp 2,6 miliar.
Hal tersebut langsung membuat Wakil DPRD Kabupaten Nganjuk, Raditya Yuangga mempertanyakan lelang pengadaan mobil itu.
“Sudah ini masih kan masih pandemi, rasa empatinya kepada masyarakat di mana?,” ungkap pria yang akrab disapa Angga tersebut seperti dilansir tugumalang.id, partner Tugu Jatim.
Baca Juga: 31 Penghuni Ponpes Al Izzah Kota Batu Positif COVID-19
Menurutnya, pengadaan ini lebih baik ditunda terlebih dahulu sampai tahun depan. Dikarenakan, masyarakat masih menghadapi ancaman krisis karena pandemi COVID-19 ini.
“Pengadaan (mobil Alphard,red) itu bisa ditunda. Itukan anggaran induk bukan PAK. Terus perjanjiannya kemarin beli dua unit sama Camry tapi dipengadaannya cuma satu unit itu (Alphard,red). Tapi harapan kami ditunda,” imbuhnya.
Ditanya tentang fungsinya, Angga menjelaskan jika saat rapat tahun lalu akan digunakan untuk menerima tamu ketika Pemkab Nganjuk akan membangun jalan Lingkar Wilis. Meskipun, Angga menegaskan tidak setuju apabila adanya penganggaran mobil ini sejak rapat tahun lalu.
“Prinisipnya saya sejak tahun lalu tidak setuju,” terang Angga.
Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan
Ketika ditelusuri di LPSE Kabupaten Nganjuk, pengadaan tersebut tertulis 22 September dan telah ada 8 peserta lelang. Dalam kolom satuan pengadaan tertulis Sekretariat Daerah Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk. Nominal anggaran yang tertera di LPSE Rp 2.685.100.000,00. (noe/gg)