TUBAN, Tugujatim.id – Setelah melewati tahap penjurian, akhirnya dewan juri memutuskan tiga terbaik Lomba Inovasi dan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2023.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba tersebut di Kayu Manis Resto, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Rabu (29/11/2023).
Perhelatan yang digagas oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban ini mengambil tema “Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting”.
Pemenang Lomba Inovasi dan Replikasi Pelayanan Publik yaitu juara pertama RSUD dr R Koesma dengan inovasi Butik Asi (Ibu Cantik Dengan ASI Eksklusif). Juara dua diraih Dinkes P2KB dengan inovasi Canting Besi (Cegah Stunting Dengan Benahi Stunting). Juara ketiga ditempati Puskesmas Merakurak dengan inovasi Ceting Mening (Cegah Stunting dengan Gerakan Menu Isi Piringku).
Budi menyampaikan, Pemkab Tuban telah menekankan penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab insan kesehatan. Namun, perlu juga ada dukungan keterlibatan semua pihak hingga tingkat rumah tangga. “Kami sampaikan terima kasih atas kepedulian dan perhatian insan kesehatan yang senantiasa berinovasi berkaitan dengan kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Kata dia, inovasi yang dikembangkan menjadi terobosan dan solusi masalah di Bumi Wali itu dapat langsung diterapkan di unit kerja masing-masing. Selain itu, inovasi juga perlu disebarluaskan dan disosialisasikan kepada masyarakat, tentunya dibarengi dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
“Semua ikhtiar yang dimaksud tujuan akhirnya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.
Perwakilan dewan juri lomba, Sariban menyatakan, proses penjurian dilakukan secara bertahap. Peserta diminta mengirimkan proposal inovasi. Selanjutnya, peserta diminta memaparkan program inovasi tersebut bersamaan dengan verifikasi dan kunjungan lapangan. Kemudian, dewan juri melakukan penilaian akhir.
“Proses penilaian dilakukan secara profesional dan mempertimbangkan aspek pemanfaatan dan pelayanan,” ujarnya.
Sariban berharap insan kesehatan terus bersemangat melahirkan berbagai inovasi. Munculnya berbagai inovasi pada berbagai aspek kehidupan menjadi jawaban atas tantangan jaman yang kian kompleks. “Pengembangan ide kreatif menjadi kunci untuk menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.
Di lain pihak, Direktur RSUD dr R Koesma, dr Mohammad Masyudi menyampaikan terima kasih atas raihan juara pertama ini. Penghargaan yang diterima kian memotivasi pegawai RSUD Koesma untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan kesehatan.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah mengembangkan inovasi Cerita Butik Asik. Inovasi tersebut dalam rangka mendukung pencegahan dan percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tuban.
Masyudi mengatakan, latar belakang inovasi ini berangkat dari nakes, perihal pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan. Nakes mengedukasi orang tua dan keluarga bahwa pemberian ASI sangat diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi.
Petugas melakukan pendataan ibu yang melahirkan di rumah sakit. Data tersebut selanjutnya dikirimkan ke Dinkes P2KB Kabupaten Tuban agar dapat diteruskan ke puskesmas maupun kader kesehatan di tingkat terendah. “Ini adalah kolaborasi seluruh insan kesehatan pada berbagai sektor,” pungkasnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti