BATU, Tugujatim.id – Usulan Pemkot Batu untuk kembali menyalakan lampu penerangan jalan umum (PJU) rupanya belum bisa terealisisasi dalam waktu dekat. Dari hasil koordinasi dengan Polres Batu, gagasan ini masih harus dipertimbangkan lagi.
Hal ini diungkapkan Kapolres Batu AKBP Catur Cahyono Wibowo, meski level PPKM sudah turun, tapi untuk penyalaan lampu PJU ini masih perlu dikaji lagi. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan analisis dan evaluasi (anev).
”Kami perlu anev dulu. Karena bagaimanapun, soal mobilitas kami masih dalam penilaian dan dipantau oleh pemerintah pusat. Baik lewat Facebook mobile, Google traffic, dan dari pencahayaan,” terang Catur, Jumat (03/09/2021).
Karena itu, harapan masyarakat agar kota wisata ini kembali bersinar diterangi lampu PJU pupus sudah. Sejumlah titik pusat keramaian dan ruas jalan protokol utama dipastikan masih gelap. Lampu PJU yang dinyalakan hanya ada di beberapa titik saja.
Catur mengatakan, untuk kembali menyalakan lampu PJU nantinya masih akan menyesuaikan surat Inmendagri yang terbaru. Catur berpesan, meski level PPKM di Kota Apel ini sudah turun, masyarakat diimbau jangan lengah.
”Kita masih harus tetap waspada. Penyakit ini kan tidak bisa dilihat, tidak bisa dirasakan, tapi begitu kena efeknya luar biasa. Jadi, saya harap prokes masih harus diterapkan dengan ketat,” tegasnya.
Meski begitu, untuk kebijakan penyekatan kendaraan masuk ke Kota Batu sudah mulai dilonggarkan. Penyekatan yang dilakukan di Pos Pendem dan Pos Giripurno sudah mulai dibuka.
Begitu juga untuk pengalihan arus di sejumlah titik kota seperti di Jalan Gajah Mada atau kawasan Alun-Alun Kota Batu, sudah mulai dibuka.
Seperti diketahui, masyarakat sudah mulai resah akibat padamnya lampu PJU di jalan-jalan protokol. Selain karena riskan terjadi aksi kriminal, tapi juga rentan terjadi kecelakaan jika tidak berhati-hati. Lampu PJU di Kota Batu bahkan tidak dinyalakan sejak petang menjelang.
Sementara itu, untuk sektor pariwisata di masa PPKM Level 3 ini masih belum bisa diupayakan untuk dibuka. Pemerintah pusat khawatir jika pariwisata dibuka dan berkaca seperti di Bogor, situasi penularan justru meningkat.
”Akhirnya ya tidak boleh. Kalau turun Level 2 baru wisata boleh buka. Kita ambil kebijakan dari pusat. Nanti kalau sudah dibuka pun gak bisa langsung, pasti bertahap karena harus menyiapkan segala sesuatunya,” jelas Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso.