Pemkot dan Persebaya Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Stadion Paling Bersejarah di Surabaya

Darmadi Sasongko

Olahraga

Lapangan Tambaksari
Lapangan Gelora 10 November saat menjadi Lapangan Tambaksari tahun 1950-an (Foto: Nieuwe Courant 15 Mei 1951).

SURABAYA, Tugujatim.id Pemerintah Kota bersama Persebaya bakal menggelar nonton bareng (nobar) Timnas Indonesia Vs Irak di salah satu stadion paling bersejarah di Kota Pahlawan, Surabaya Kamis (2/5/2024) malam.

Timnas Indonesia akan menghadapi Irak dalam perebutan posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024) kick off 22.30 WIB.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya dan Persebaya juga menggelar nobar di Balai Kota Surabaya saat Indonesia menghadapi laga kontra melawan Uzbekistan. Sayangnya, Indonesia harus menelan kekalahan 2-0.

Kans untuk mendapat tiket menuju Olimpiade Paris masih bisa didapatkan oleh Arhan Pratama cs dengan syarat menang dari Irak di pertandingan nanti.

Gelora 10 November
Persebaya saat menjalani latihan di Gelora 10 November (Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim)

Tetapi, jika kalah Timnas Indonesia U-23 harus melakoni partai play off melawan wakil Afrika, Guinea. Rencananya, laga play off ini akan digelar pada 9 Mei 2024 pekan depan di Prancis.

Untuk mendukung semangat Garuda Muda Indonesia, Pemkot Surabaya dan Persebaya mengajak masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk nonton bareng di salah satu stadion kebanggaan dan bersejarahnya Kota Pahlawan.

Yakni, Stadion Gelora 10 November yang berada di depan Taman Mundu, Jalan Tamban Surabaya. Nggak heran, kalau stadion legend-nya Arek Suroboyo ini juga disebut dengan Stadion Tambaksari.

“Kita adakan di 10 November karena gelora ini adalah tuahnya gelora, semangatnya arek Suroyobo sehingga kita adakan di Gelora 10 November,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Belum diketahui secara pasti kapan lapangan Tambaksari ini mulai berdiri. Tetapi, dari berbagai sumber literatur menyebutkan jika lapangan Tambaksari ini sudah aktif menjadi pusat kegiatan olahraga sejak tahun 1907-1920 an.

Lapangan yang diklaim bisa memuat 20 ribu orang ini memang tak begitu luas seperti Gelora Bung Tomo. Namun, 10 November menjadi saksi bisu perjuangan sepak bola Surabaya hingga menjadi sekarang, Persebaya yang memiliki jutaan suporter.

Gelora 10 November hingga bentuknya seperti sekarang ini juga telah mengalami banyak renovasi. Tetapi, warnanya nambak tak banyak berubah yaitu berwarna orange.

Stadion Gelora 10 November
Stadion Gelora 10 November Surabaya (Foto: Pemkot Surabaya)

Sementata tribunnya juga tak bertingkat tinggi. Beberapa bagian sudah mengalami lapuk dan berlumut karena tak lindungi kanopi sehingga mudah terkena guyuran hujan dan paparan sinar matahari.

Tetapi, sebelum digelar nobar, terpantau Pemkot Surabaya melakukan pembersihan di bagian tribun. Pohon-pohon yang tumbur liar juga beberapa ranting berserakan dibersihkan.

Untuk menikmati nobar di Gelora 10 November, Pemkot Surabaya menyiapkan empat layar LED di setiap sisi tribun.

Selain itu, untuk mengobati nostalia nribun di Gelora 10 November, sejumlah pedagang kaki lima yang menjajakan lumpia, jajanan khas tribun akan ikut meramaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Reporter: Izzatun Najibah

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...